Suku Kubu Dibatasi Berinteraksi ke Luar, Beranggapan 'Masyarakat Terang' Makan Manusia

Minggu 02-07-2023,18:20 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Suku ini juga percaya jika roh orang yang telah meninggal akan langsung kembali ke surga, ke tempat dimana mereka berasal dan diterima raja Nyawa. 

Itu sebabnya mereka melakukan upacara penghormatan kepada orang yang telah meninggal dunia. 

BACA JUGA:Tradisi Wanita Dicambuk Suku Hamar, Semakin Keras Semakin Cinta

Dengan begitu, mereka percaya roh tersebut tidak akan mengganggu mereka yang masih hidup dan segera ke surga.

Suku Anak Dalam konon memiliki kekuatan supranatural yang tinggi. Meski demikian, suku ini hidup secara sederhana dan menghidupi diri dengan apa yang tersedia di hutan. 

Pakaian sehari-hari suku ini adalah cawat bagi kaum laki-laki dan bawahan bagi  kaum perempuan. 

Kain penutup dada kaum perempuan hanya mereka kenakan saat berinteraksi dengan masyarakat luar.

Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, Suku Anak Dalam memiliki aturan-aturan adat yang mesti diketahui dan ditaati oleh masyarakat setempat. 

Berikut 4 aturan hidup Suku Anak Dalam (SAD) yang perlu kita ketahui:

1. Pantang Dunia Terang

Masyarakat Suku Anak Dalam menyebut kehidupan di luar hutan rimba sebagai ‘dunia terang’. 

Begitu pun dengan orang-orang yang tinggal di luar Suku Anak Dalam yang mereka sebut sebagai masyarakat terang. 

Bagi mereka, berinteraksi dengan ‘dunia terang’ secara sistematis dibatasi dan diatur tatanan adat.

BACA JUGA:Suku Kalash, Diasingkan Bersama Kambing, Pria Boleh Tiduri Gadis Atau Istri Orang

Ada pula yang mengatakan, mereka percaya bahwa orang-orang ‘dunia terang’ merupakan pemakan manusia. 

Itulah sebabnya masyarakat Suku Anak Dalam ini sangat berhati-hati jika berinteraksi dengan masyarakat luar.

Kategori :