Suku Vanuatu, Lompat dari Ketinggian 30 Meter, Taruhan Nyawa

Minggu 02-07-2023,12:07 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Olah Bungee jumping atau terjun lenting merupakan atraksi memacu adrenalin. Dimana pemainnya melompat dari ketinggian dengan hanya bermodalkan seutas tali lentur yang diikat di bagian tubuh atau pergelangan kaki. Biasanya kegiatan ini dilakukan di tempat-tempat yang di bawahnya terdapat air mengalir atau sungai-sungai.

Ternyata kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi Suku Vanuatu di Pantecost, salah satu pulau di Republik Vanuatu, yang dinamakan ritual nagol. Bahkan pelaksanaannya sangat seram, taruhannya kehilangan nyawa.

Dimana seorang pria dewasa, akan menaiki menara kayu setinggi 100 kaki atau 30 meter lalu mengikat pergelangan kakinya dengan seutas tali dari tanaman rambat.

BACA JUGA:Suku Wodaabe Menikah Sejak Kecil, Tradisi Menculik Istri Orang

Kemudian dari atas menara, mereka terjun ke bawah tanpa pelindung dan harus mendarat di tanah atau land diving. Ini mirip seperti bungee jumping atau terjun lenting, tapi lebih mengerikan. 

Meski terbilang ekstrem, ritual nagol tetap dilaksanakan pada tiap tahun dan kini malah jadi event pariwisata.

Para pria Suku Vanuatu yang ingin menunjukkan kedewasaannya harus berani memanjat ke atas menara dan melompat ke bawah hanya dengan bermodalkan seutas tali yang dibuat dari tanaman rambat.

Sebelum melakukan tradisi tersebut, ada beberapa ketentuan dan pantangan tertentu. Pada malam sebelum Nagol dilaksanakan, para peserta akan tidur di bawah menara supaya roh-roh jahat nggak mendekat.

BACA JUGA:5 Suku Pedalaman Memiliki Wanita Cantik Mempesona, Pria Merapat

Selain itu bagi yang sudah berkeluarga, mereka nggak boleh berhubungan suami-istri pada hari sebelum Nagol dilakukan. 

Mereka percaya jika hal tersebut akan mendatangkan kesialan saat mengikuti Nagol.

Bagi mereka, ada teknik tersendiri supaya bisa selamat. Peserta yang melakukan Nagol harus mendarat pada bagian dada dan perut, sehingga nggak mencederai organ vital.

Mereka mempercayai bahwa setelah terjun dari ketinggian dan seseorang menyentuhkan bahunya ke atas tanah, maka tanah tersebut akan menjadi lebih subur.

BACA JUGA:Ritual Suku Aztec, Tumbal Manusia Yang Dikenal Sadis

Hal inilah yang menjadikan tradisi Nagol dilakukan pada bulan April hingga Juni yang juga menjadi masa panen ubi di Pulau Pentecost.

Kategori :