Setelah itu mereka akan membungkuk di atas mangkuk yang berasap. Panas dari asap tersebut akan membuat mereka berkeringat.
Untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh, mereka akan menutup diri dengan selimut sehingga asap terperangkap di bawah kain.
BACA JUGA:Kukuh Jaga Tradisi Leluhur, 7 Suku di Indonesia Menolak Dunia Modern
Selain itu, wanita suku Himba juga melukis atau mengolesi tubuhnya dengan campuran lemak mentega dan oker (tanah merah), dua kali dalam sehari.
Mereka percaya, itu akan menjaga kulit terlindungi dari matahari dan serangga.
Orang-orang Himba percaya, warna merah itu indah dan melambangkan merahnya bumi dan darah. Wanita suku Himba mengenakan rok pendek dari kulit kambing sebagai pakaian mereka.
Mereka juga melapisi rambutnya yang panjang dengan tanah liat merah, dengan jumbai di ujungnya.
BACA JUGA:Wanita Suku Zulu Tidak Menutup Aurat, Tes Keperawanan Gunakan Buluh Ditengah Kerumunan
Mungkin saja alasan lainnya, karena suku himba tinggal di salah satu lingkungan yang paling ekstrim yaitu iklim gurun yang keras dan kukurangan air untuk minum.
Kurangnya rutinitas mandi mereka bukan berarti menjadikan mereka terlihat kurang cantik.
Suku Himba juga memiliki tradisi unik lain, menghiasi bayi yang baru lahir dengan kalung manik-manik.
BACA JUGA:Suku Asli Amerika yang Akhirnya Menjadi Budak dan Terusir
Beberapa penduduk desa suku Himba cenderung sosial dan sangat religius, membalikkan dan menyembah dewa-dewa kuno mereka.
Demikian cerita singkat Suku Himba yang berada di Afrika. Banyak lagi keunikan lain dari suku ini yang cukup menarik.*