RADARMUKOMUKO.COM- Diduga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim memperhatikan curhatan ibu-ibu wali murid.
Buktinya melaui Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek sudah memberikan himbauan kepada SMA dan SMK bahwa tidak ada lagi wisuda-wisuda’an.
Himbauan ini dibenarkan Ketua MKKS SMK Moh. Eddy Harjito mengatakan pihaknya sudah mendapatkan imbauan dari Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek untuk tidak melakukan wisuda yang memang seharusnya dilakukan pada tingkat strata satu, dua, dan tiga saja.
’’Kami di grup nasional, Pak Dirjen Pendidikan Vokasi sudah menginterventarisasi mana daerah-daerah yang sekolahnya ikut -ikutan gelar acara wisuda. Saya laporkan pada Dirjen, SMK di Lampung tidak ada yang gelar acara wisuda, dikutip dari baca koran .co radar lampung.
BACA JUGA:Anda Pecinta Wisata Alam Ekstrem? Ini 6 Wisata yang Cocok untuk Uji Nyali
Hanya seremoni kelulusan, Pemerintah pusat juga menganjurkan nggak usah ada wisuda-wisudaan,” katanya
Dimana sebelumnya terkesan dari pihak kementerian tidak memberikan respons terkait dengan aksi protes sejumlah orang tua murid dan warga net terkait tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMP SMA SMK.
Alahamdulilah Dari curhatan ibu-ibu kebertan wisudah SD SMP dan SMA, khusus SMK sudah terjawab sekarang. Menurut Eddy, hal ini dilakukan untuk menjaga marwah pada wisuda sehabis kuliah di kampus. ’’SMK negeri dan swasta di Lampung tidak ada.
BACA JUGA:Mengenal Suku Kombai, Suku Terakhir Zaman Batu
Saya setuju untuk menjaga marwah wisuda itu berwibawa, ya wisuda itu di tingkat perguruan tinggi saja. Sedangkan kalau di bawahnya, ya hanya perpisahan biasa pembagian SKL,” ungkapnya.
Timbulnya Protes tersebut dilatarbelakangi oleh persepsi yang menduga bahwa wisuda dijadikan ajang untuk mencari keuntungan oleh pihak sekolah dan memberatkan para orang tua murid yang harus menanggung biaya wisuda yang cukup tinggi.
Senada dengan Ketua MKKS SMA Hendra Putra. Hendra mengungkapkan, sejauh ini belum ada SMA yang menggelar wisuda, memakai toga, dan sebagainya. ’’Kalau di SMA negeri kita tidak ada kegiatan wisuda. Adanya hanya pelepasan siswa atau disebut perpisahan. Jadi tidak ada istilahnya pakai toga segala macam. Hanya kegiatan hiburan,” katanya.
BACA JUGA:Mengenal Suku Melayu, Tersebar di Seluruh Nusantara Hingga Mancanegara
Begitu juga dengan SMA swasta, kata Hendra, di antaranya sering mengadakan perpisahan di dalam hotel dan hal itu hanya perpisahan. ’’Khusus tahun ini dilakukan di sekolah masing-masing. Kalau ada dorongan masyarakat, itu tidak perlu. Kami imbau kalau ada yang wisuda-wisuda dan yang di hotel juga pengemasan perpisahan,” ujarnya.
Sebelumnya, mereka mendesak Nadiem Makarim untuk segera mengeluarkan surat edaran yang membatalkan tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA dan SMK.