RADARMUKOMUKO.COM -Nias adalah pulau di sebelah barat Pulau Sumatera, yang secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara.
Di sini sejak dulu kala hidup suku yang juga dikenal dengan nama Nias. Maka cukup mudah mengingatkan, Suku Nias adalah penduduk dari Pulau Nias, Sumatra Utara.
Ono mbela adalah keturunan dari penguasa langit yang turun ke bumi dengan menggunakan liana lagara, jenis tumbuhan yang merambat di pohon. Konon, sebagian dari mereka ada yang bisa mencapai tanah dan sebagian lagi tersangkut di atas pohon.
BACA JUGA:30 Suku Asli Pulau Sulawesi, Diantaranya Dijuluki Manusia Laut Hingga Berjiwa Menaklukkan
BACA JUGA:5 Suku Bangsa Asli Jawa, Salah Satunya Terkenal Dengan Penghasil Wanita Cantik Mempesona
Suku Nias juga dikenal dengan sebutan “Ono Niha”, yang mana Ono berarti anak/keturunan dan Niha yang berarti manusia. Pulau Nias juga disebut sebagai “Tanö Niha” (Tanö berarti tanah).
Salah satu mitos asal usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut “Sigaru Tora’a” yang terletak disebuah tempat yang bernama “Teteholi Ana’a”.
Dijelaskan bahwa kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman raja Sirao yang memiliki 9 orang putra yang disuruh keluar dari Teteholi Ana’a karena memperebutkan Takhta Sirao, ke 9 putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.
Namun jika dilihat dari penelitian arkeologi yang telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999.
BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Wanita Suku Bali Terkenal Cantik
Penelitian tersebut menemukan Pulau Nias telah dihuni sejak 12.000 tahun yang lalu oleh imigran dari daratan Asia, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau.
Budaya Hoabinh di Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias menimbulkan dugaan imigrasi penduduk dari Vietnam.
Pada 2013, penelitian genetika oleh mahasiswa doktoral Departemen Biologi Molekuler Forensik Erasmus MC menyimpulkan bahwa masyarakat Nias berasal dari rumpun bangsa Austronesia.
Mereka diperkirakan datang dari Taiwan melalui jalur Filipina 4.000-5.000 tahun lalu.
Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut fondrakö. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.