Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di area lahan kelapa sawit.
BACA JUGA:Asal Usul Nama Minangkabau dan Sejarah Suku Asli Minang
BACA JUGA:12 Suku Asli Provinsi Sumatera Selatan dan Keunikannya yang Perlu Diketahui
Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya.
Gulma yang paling berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi.
4. Pemeberantasan Hama dan Penyakit
Terdapat cukup banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit.
BACA JUGA:Pemerintah Riau Dorong Pelaku Usaha Sawit Ramah Lingkungan dengan ISPO
Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah.
Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.
5. Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat
Pemupukan kelapa sawit tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat.
Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa Cuprum dan Ferrit.
6. Penunasan yang Diatur
Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktifitasnya.
Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut.