• Kabupaten Rejang Lebong (ibukota Curup) yang terdiri dari 10 kecamatan.
Wilayah kecamatan yang dipimpin oleh seorang camat dibagi lagi ke dalam marga dipimpin oleh seorang pasirah dan pasar yang dipimpin oleh datuk.
Layaknya sebuah daerah provinsi, penduduk Bengkulu juga terdiri dari berbagai suku bangsa dan dalam sejarah Bengkulu, setidaknya ada 6 suku yang disebut sebagai suku asli.
Nah, berikut ditampilkan diantara suku asli Bengkulu yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Suku Serawai
Suku Serawai juga akrab disebut sebagai bagian dari Suku Besemah, Pagar Alam, Sumatera Selatan. Alasannya, suku ini merupakan kelompok sosial yang mendiami di kawasan alur Bukit Barisan sebagaimana umumnya Suku Besemah.
Di samping itu, mereka memang banyak mendiami wilayah Manna dan Bintuhan Bengkulu Selatan yang berbatasan langsung dengan pusat Suku Besemah di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Cara Simpel Pengajuan KUR BSI 2023 Hingga Rp 500 Juta, Agar Tidak Ditolak
Dalam interaksi sehari-hari, mereka menggunakan bahasa Serawai yang memiliki tingkat kemiripin tinggi dengan dialek masyarakat Suku Besemah.
2. Suku Lembak
Suku Lembak atau Melayu Lembak bisa juga disebut orang Linggau. Suku bangsa ini terdiri dari kelompok etnik yang mendiami daerah-daerah di Provinsi Bengkulu sebagian lagi di Sumatra Selatan yang paling besar adalah di Kota Bengkulu.
Dari beberapa Literatur Suku Lembak berdasarkan jenisnya adalah Suku Melayu dikarenakan bahasa, adat-istiadat, dan budaya Suku Lembak tidak jauh berbeda dengan masyarakat Melayu pada umumnya.
Suku Lebak terbagi jadi tiga yaitu Lembak Lapan, Lembak Bulang, dan Lembak Beliti.
3. Suku Rejang
Suku Rejang merupakan salah satu suku asli yang mendiami beberapa daerah di Provinsi Bengkulu. Kelompok Suku Rejang banyak mendiami kawasan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, Kabupaten Kapahiang, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Lebong.
Suku Rejang juga dianggap sebagai suku tertua di antara suku-suku lainnya yang ada di Provinsi Bengkulu. Mereka juga memiliki kebudayaan dan bahasa sendiri. Suku ini menggunakan aksara ulu sebagai huruf tulisnya.