RADARMUKOMUKO.COM – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Indonesia saat ini tengah menggarap sebuah proyek pembuatan Film Dokumenter Desa Transmigrasi Sawit.
Proyek pembuatan film dokumenter tersebut dilaksanakan atas kerja sama ASPEKIR dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
BACA JUGA:Pabrik Ini Mendukung Pemanfaatan Limbah Sawit Dengan Dijadikan Sebagai Emergi Alternatif
Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Umum ASPEKPIR, Setiyono bersama dengan jajaran saat melakukan audiensi dengan Gubernur Riau, Syamsur di kediaman.
“Terdapat 3 Film Desa Transmigrasi Sawit yang kita buat. Sekarang ini masih dalam proses pembuatan filmnya,” kaya Humas ASPEKSPIR bernama Aji.
BACA JUGA:Sawit Diusulkan Jadi Tanaman Hutan Kritis
Terdapat tiga desa yang terpilih untuk dijadikan sebagai Film Desa Dokumenter Transmigrasi Sawit, di antaranya Desa Teluk Merbau, Kabupaten Siak, Desa Bono Tapung Rokan Hulu dan Desa Bumi Kencana di Musi Banyuasin.
Dari ketiga data tersebut, dua di antaranya berasal dari provinsi Riau. Maka dari itu, Gubernur Riau, Syamsuar menyampaikan bahwa desa-desa transmigrasi sawit tersebut harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital.
“Penerapan teknologi digital ini menjadi satu cerita yang menarik dalam Film Dokumenter Desa Transmigrasi Sawit,” kata Syamsuar.
Ia juga berharap bahwa penerapan teknologi digital pada Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Sejahtera di Desa Bono Tanjung juga dapat terjadi dalam Film Dokumenter Desa Transmigrasi Sawit.
“Penerapan Teknologi KUDI ini diharapkan dapat dicontoh KUD lainnya di Indonesia. Besar harapan kita karya filmnya nanti membawa kemajuan bagi petani sawit Indonesia,” katanya.*