RADARMUKOMUKO.COM – Mengutip dari situs BMKG, El Nino merupakan Sebuah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal nya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.
Pemanasan suhu muka laut ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan disebut ah Pasifik yang ada mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Asal-Usul Kelapa Sawit: Ternyata Bukan Berasal Dari Indonesia
Bangka Belitung merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak dari El Nino.
Tri Lestari, selaku Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung mengatakan fenomena El Nino ini dapat mengancam berbagai jenis sektor salah satunya bagi para petani sawit.
Hal tersebut disebabkan karena fenomena ini diklaim dapat mengakibatkan kekeringan serta berdampak pada hasil panen para petani.
BACA JUGA:Bukan Hanya CPO, Sawit Juga Hasilkan Produk Bernilai Tinggi Ini
“Pertanaman kelapa sawit Indonesia, terkait fenomena El Nino yang melanda wilayah Pasifik Selatan membawa kekeringan akan menjadi hambatan pencapaian produksi kelapa sawit Indonesia,” kata Tri Lestari.
Ia juga menjelaskan, untuk proses membutuhkan Tandan buah sawit juga sangat ditentukan oleh perubahan cuaca.
“Pembentukan bunga pada kelapa sawit Terjadi pada periode siklus yang berganti ganti yang dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan. Pembentukan bunga jantan dan bunga yang bukan merupakan salah satu respon terhadap kondisi tanaman kekurangan air akibat cekaman kekeringan,” tambahnya.
BACA JUGA:Luar Biasa! Ini Manfaat dan Kegunaan Dari Cangkang sawit
Selain itu, ia menambahkan fenomena El Nino ini tak hanya berdampak pada tanaman kelapa sawit namun juga seluruh tanaman yang ditanam oleh petani.
“Semua jenis tanaman akan berdampak, terutama dalam pengaruh proses pembentukan suatu jenis kelamin bunga yang diduga melibatkan metabolisme pembentukan pati dan gula. Dalam proses fotosintesis tersebut serta aksi genetik dalam memproduksi hormon, di mana pembentukan tersebut itu akan ditentukan oleh ketersediaan air,” kata Tri.*