Dalam sejarah, Sulaiman Ar Rasuli berada di Mekah selama 4 tahun. Di Mekah, ia juga sempat menimba ilmu kepada beberapa orang guru, diantaranya Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, Syekh Mukhtar Atarid Al-Bughuri, Syekh Umar Bajunaid al- Hadrami, Syekh Muhammad Syata al-Makki, Syekh Ali al-Kalantani, Syekh Usman as-Sarawaqi, Syekh Said al-Yamani, dan Syehk Ahmad al-Fatani.
Pada tahun 1908, Syekh Sulaiman Ar Rasuli kembali ke Minangkabau dan membuka halakah di Surau Baru, Canduang. Kemudian, di tahun 1923, Syeh Sulaiman kembali ke Batuhampar untuk bersuluk di bawah bimbingan Syekh Muhammad Arsyad. Dari Syekh Arsyad, Syekh Sulaiman memperoleh ijazah mursyid. *