RADARMUKOMUKO.COM - Kabar bahwa Bulan yang terus menjauh dari Bumi ini sudah diumumkan sejak lama oleh para Ilmuwan NASA. Hal tersebut berdasarkan pada penelitian yang Telah mereka lakukan selama lebih dari 50 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan eksperimen berupa penembakan sinar laser dari bumi ke cermin cermin ke arah bulan dan mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi gelombang pantulan.
BACA JUGA:Sangat Disayangkan, Akun Tiktok Bhima Yudho Mahasiswa Asal Lampung Yang Viral, Kini Dibanned
Dengan menggunakan sistem kecepatan cahaya, para ilmuwan memperkirakan bahwa bulan selalu menjauh dari bumi sekitar 1,5 inci atau sekitar 3,8 cm per tahun.
NASA berpendapat bahwa bulan bergerak menjauh dari Bumi diakibatkan karena adanya efek gravitasi yang dimiliki satu sama lain. Tarikan Gravitasi bulan memaksa lautan bumi untuk menunjang ke arahnya, menghasilkan pasang surut air laut.
Lalu, apakah ini sebuah bencana bagi keberlangsungan hidup di Bumi?
Dampak dari tarikan gravitasi memang akan memaksa Lautan yang ada di mumi menunjang ke arahnya, sehingga di beberapa wilayah akan terjadi pasang naik air laut. Namun, gaya gravitasi yang ada di bumi dapat menarik kembali lautan yang di tarik oleh daya gravitasi bulan.
BACA JUGA:Gerakan Bakti Sosial 550 Paket Sembako Dibagikan Kapolres Lubuklinggau Ke Masyarakat Tidak Mampu
Kejadian tersebut disebut juga pasang surut air laut.
Selain itu, dijelaskan NASA, gaya gravitasi bumi juga dapat menyeret bulan untuk mendekat pada bumi bersamaan dengan pasang surut air laut.
“ karena bumi dan bulan adalah bagian dari sistem interaksi gravitasi yang sama, momentum sudut total harus dilestarikan, tetap sama diantara keduanya, “ terangnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bulan tidak akan meninggalkan bumi, atau sebaliknya. Sebaliknya, matahari lah yang akan melenyapkan keduanya.*