RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu tradisi yang hanpir tidak akan pernah dilewatkan saat hari raya baik itu Lebaran, Imlek, sampai Natal adalah menyajikan berbagai macam jenis kue.
Kue-kue yang biasanya dihidangkan saat hari raya kebanyakan adalah kue kering yang bervariasi dan memiliki rasa yang berbeda-beda juga.
BACA JUGA:Tahukan Anda, Bahaya Terlalu Sering Minum Air Panas, Baca Disini
Namun, pernahkah kamu mengetahui kapan pertama kali tradisi ini muncul dan menjadi tradisi khas saat hari raya?
Awal mula dari munculnya tradisi ini pertama kali dibawa oleh para pendatang dari bangsa India dan Tionghoa. Mereka membawa tradisi berupa menyajikan kue dalam perayaan keagamaan.
Para pendatang dari India menggunakan makanan untuk dijadikan sebagai persembahan dewa dalam upacara keagamaan.
Sedangkan, para pendatang dari Tiongkok membawa pengaruh besar baik dalam kuliner maupun adab ketika menyantap makanan.
Takhanya itu, mereka juga membawa berbagai jenis kekayaan makanan dan kuliner terkhusus yang berbahan dasar tepung seperti tepung terigu, tepung beras, tepung kacang hijau, dan lain-lain.
BACA JUGA:Delapan Objek Wisata Paling Ramai Dikunjungi Pada Hari Kedua Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah
Setelah bangsa Belanda tiba di Indonesia, mereka juga tak luput dalam pengenalan bahan dasar kue baru di Indonesia.
Beberapa jenis bahan kue yang diperkenalkan oleh Belanda yaitu keju, terigu, dan juga susu. Tak hanya itu, bangsa Belanda juga memperkenalkan berbagai jenis kue dan juga teknologi cara pembuatannya.
Salah satu jenis kue kering yang menjadi favorit saat hari raya adalah Nastar dan Kastangel. Kedua kue ini merupakan kue asli dari Belanda.
BACA JUGA:Pedagang Danau Nibung Ramai-Ramai Protes Panitia Hiburan, Karcis Masuk Mahal, Pengunjung Balik Kanan
Kata Nanas dalam Bahasa Belanda merupakan gabungan dari dua suku kata yaitu ananas atau nanas dan taartjes atau tart.
Sedangkan, Kue Kastangel memiliki nama asli kaastangel yang merupakan gabungan dari kata kaas yang berarti keju dan stengels yang berarti batangan.*