Jembatan Akses Pertanian Mulai Darurat, Warga Minta Perbaikan

Jumat 24-02-2023,17:12 WIB
Reporter : Dedi Sumanto
Editor : Fitriani

IPUH, RADARMUKOMUKO.COM - Jembatan akses pertanian menuju lahan perkebunan dan lahan persawahan di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya mulai rusak.

Jembatan gorong-gorong dengan ukuran panjang lebih kurang sekitar 7 meter itu jebol akibat luapan air sungai Enau pada Juli 2021 lalu.

Saat itu para petani setempat langsung turun swadaya melakukan perbaikan.

Dimana bahan dasar yang mereka gunakan untuk perbaikan jembatan itu adalah batang kelapa. Namun, sayangnya setelah satu tahun lebih, sampai saat ini jembatan gorong-gorong itu belum juga mendapat perhatian pemerintah. Sementara kondisi jembatan dari berbahan batang kelapa tersebut mulai rusak lapuk dimakan usia. 

BACA JUGA:Beda dengan Hewan Lainnya, Begini Cara Capybara Bertahan Hidup dari Serangan Predator

Berdasarkan data  yang dihimpun Reporter RADARMUKOMUKO.COM dilapangan, Jembatan itu sangat vital bagi petani. Terutama petani perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah sungai Enau, sungai Pele, sungai Landai, dan wilayah Lubuk Angit.

Selain akses pertanian dan perkebunan kepala sawit, jembatan itu juga satu-satunya akses bagi petani persawahan wilayah Sungai Pele, wilayah persawahan Rantau Duri dan akses menuju wilayah persawahan Lubuk Angit. Tidak sedikit, hampir separoh warga Desa Talang Buai membutuhkan pembangunan jembatan tersebut. Seperti diketahui, saat ini petani persawahan mulai turun menggarap lahan persawahan.

Dan sekitar lima bulan kedepan ribuan ton hasil panen padi keluar melalui jembatan batang kelapa tersebut. 

BACA JUGA:Tedi Ipuh Pemenang Festival Lagu Dangdut HUT ke 20 Kabupaten Mukomuko 2023

Salah satu petani sawit setempat, Herlien mengatakan, para petani sudah pernah turun dan gotong royong memperbaiki jembatan tersebut.

Namun, sifatnya hanya sementara. Karena bahan yang digunakan hanya dari batang kelapa. Daya tahan maksimal batang kelapa itu hanya 6 bulan. Sementara sekarang batang kelapa yang dijadikan gelagar dan lantai jembatan itu sudah satu tahun lebih. Dan tinggal menunggu waktu ambruk.

Kendaraan yang bermuatan kelapa sawit setiap hari melintas di jembatan tersebut.

"Kita sebagai petani sangat berharap jembatan ini bisa dibangun pemerintah. Sekarang kondisinya memang masih terlihat agak bagus, tetapi daya tahannya sudah kurang,". *

 

Kategori :