MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Meong, meong terdengar sayup suara anak kucing kampung. Benar saja, ada anak kucing kampung berwarna hitam putih sembunyi di semak pohon kecil.
Ternyata anak kucing jantan yang lapar dan kedinginan. Mungkin sudah berapa hari terlantar di tinggal induknya atau di buang oleh tuannya sebelumnya. Kucing kecil begitu gelisah dan berlarian tanpa arah mau ke mana.
Syukur ada seorang karyawati swasta sebut saja namanya Cik elok, kucing kampung yang malang itu, diadopsi untuk binatang peliharaannya di kediamannya.
Ketika di bawa pulang kucing jantan kecil diberi nama Pikyong oleh keluarga Cik elok. Rupaya keluarganya semua senang dengan kucing.
Pikyong singkatan dari nama “ upik meong”, dikira kucing kampung tersebut berjenis kelamin betina. Lalu, Pikyong kecil di pelihara dan disayang oleh keluarga Cik elok.
Kucing kampung berjenis kelamin laki-laki dengan nama Pikyong sudah menjadi bagian keluarga Cik elok. Selain diberikan nama Pikyong juga diperkenalkan dan mulai dilatih agar tidak buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) sembarangan.
Pikyong kucing kampung yang beruntung disiapkan tempat buang kotorannya oleh Cik elok dan keluarga, yaitu di kamar mandi, berupa bak pasir.
Sejak hari pertama di rumah Cik elok, Pikyong amat patuh dan tidak nakal. Sejak saat itu, Pikyong tidak pernah sembarangan membuang kencing dan kotorannya.
Uniknya bagi keluarga kecil Cik elok, Pikyong lebih penurut kepadanya dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya.
Mungkin karena Cik elok orang pertama yang menyelamatkannya dari kelaparan mungkin ya. Kini kucing kampung Pikyong sudah tumbuh besar, tapi masih manja dengan tuannya.
Walau bermain sejauh apapun ketika dipanggil Cik elok selalu cepat datang, dengan tingkah lucunya Pikyong berlari menghampiri.
Diceritakan Cik elok bahwa Pikyong sekarang menjelma sebagai Malaikat penyelamat di keluarganya.
Suatu malam Pikyong dilarang agar tidak tidur di dalam kamar , tapi dia kucing kampung yang memiliki insting yang kuat, ia nekat menerobos masuk ke kamar. Ketika malam semangkin larut tuanya tertidur pulas. Tepat pukul 03.15 WIB dini hari Cik elok dan suaminya dikejutkan oleh pikyong.
Ternyata kucing kampung dengan panggilan Pikyong sedang mempermainkan kelabang besar atau disebut lipan oleh orang Mukomuko. Kelabang besar sudah mati dibunuhnya terlebih dahulu.
Kelabang alias lipan tersebut sebesar telunjuk orang dewasa dan panjang sekitar sejengkal, wuiiih mengerikan. Untung ada Pikyong dikamar malam itu, jika tidak mungkin kelabang besar sudah menggigit keluarga Cik elok.