Perekonomian Mayoritas Masyarakat, Ketergantungan Kepada Sawit

Sabtu 07-01-2023,12:00 WIB
Reporter : Amris
Editor : Amris

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Sejak dulu kala, masyarakat Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, mayoritas adalah petani.

Di mana awalnya komuniti yang menjadi unggulan adalah karet dan padi, juga banyak petani kulit manis, nilam hingga Kopi.

Namun kemudian sekitar 25 tahun lalu, satu persatu mulai berpindah pada perkebunan sawit.

Hingga sekitar tahun 2005, berbagai jenis komuniti lainya mulai ditinggalkan.

Terus terjadi, hingga akhirnya hampir seluruhnya beralih menjadi petani kebun sawit hingga sekarang.

BACA JUGA:Bertransformasi Jadi Bank Digital, RUPS Bank Mayora Perkenalkan Manajemen Baru

Rata-rata masyarakat Mukomuko yang mayoritas petani memili kebun sawit, minimal 2 haktare setiap keluar.

Sangat sulit menemukan lahan yang belum ditanami sawit saat ini.

Dampak dari itu, maka perekonomian masyarakat di Kabupaten Mukomuko sangat ketergantungan pada hasil sawit.

Dipastikan saat harga sawit anjlok, ekonomi masyarakat turun, otomatis angka kemiskinan langsung naik.

BACA JUGA:9 Pabrik Sawit Siapkan Kemitraan, Ini Kewajiban Yang Harus Dilakukan

Sebaliknya saat masyarakat harga sawit tinggi, maka dipastikan kesejahteraan masyarakat meningkat drastis.

Seperti beberapa waktu lalu, harga buah sawit sempat naik Rp 3000 bahkan lebih per-kg.

Putaran keuangan cukup tinggi, bahkan jumlah kendaraan roda dua hingga roda empat melonjam tajam.

BACA JUGA:Waw! Luas Kebun Sawit di Mukomuko 158.614 Ha, Tapi Faktanya Begini

Kategori :