RADARMUKOMUKO.COM - Jika suatu negara mengalami penurunan dengan tanda banyaknya pelemahan pada jual produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal secara berturut.
Maka kondisi ini disebut dengan resesi. Resesi adalah kondisi di mana tingginya tingkat pengangguran, penurunan penjualan produk ritel dan kontradiksi pendapatan manufaktur secara bergantian muncul.
BACA JUGA:Nah, Mending Beli Pertamax 12.800 atau Petalite Eceran 13.000 ?
Resesi juga disebut dengan melemahnya besaran kegiatan ekonomi dengan tanda penurunan secara signifikan.
Kegiatan yang termasuk dalam ekonomi secara signifikan dalam waktu beberapa bulan.
BACA JUGA:Mahasiswa ITS Ciptakan Terapi Rehabilitasi Virtual Melalui Metaverse Bagi Pasien Pasca Amputasi
Biasanya yang terjadi di suatu negara, kondisi yang termasuk dalam resesi ini muncul kurang lebih selama tiga bulan dan bisa lebih dari ini pada umumnya.
Resesi berarti suatu kondisi pertumbuhan ekonomi riil tumbuh negatif.
Singkatnya, terjadi penurunan produk domestik bruto selama dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun berjalan.
BACA JUGA:Mengenal Peliharaan Imut Teman di Rumah dan Jenis-jenisnya di Dunia, Cat Lovers Wajib Tau
Resesi ditandai dengan melemahnya perekonomian global.
Resesi ekonomi akan mengakibatkan penurunan semua aktivitas ekonomi seperti keuntungan perusahaan, lapangan kerja dan investasi secara bersamaan.
BACA JUGA:Pantai Ini Pernah Dijajaki Tentara Inggris, Strategis Dikembangkan
Resesi ekonomi biasanya identik dengan penurunan harga (deflasi), atau sebaliknya, kenaikan harga yang tajam (inflasi) dalam proses yang disebut stagflasi.
Faktor-faktor lain terjadinya resesi dapat dilihat dari beberapa hal seperti ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi di kutip dari detik.com