MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Upaya strategi pengembangan potensi objek wisata untuk peningkatan ekonomi berbasis masyarakat terus digalakkan di wilayah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
Salah satunya, objek wisata pantai di Desa Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya. Sebut saja Pantai Markisa dan Muara Rajawali. Kawasan pantai yang terbentang luas, dengan panjang lebih kurang 5 kilometer dan berjarak dekat dengan kawasan permukiman penduduk ini, mulai dilirik untuk pengembangan.
BACA JUGA:Pemprov Bangun Jalan Mukomuko Rp 3,7 Miliar, Cek Lokasinya
Selain menyimpan segudang keindahan, kawasan pantai ini juga memiliki nilai sejarah. Di lokasi ini, konon pernah dijajaki oleh para tentara Inggris pada tahun 1798 lalu. Para tentara Inggris menjadikan kawasan ini sebagai tempat pengintaian. Bukti menguatkan, di daerah ini banyak ditemukan meriam, senjata bagi tentara Inggris tempo dulu.
Memulai penataan, Kamis, 3 Januari 2023, Pemerintah Kecamatan Teramang Jaya, pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pasar Bantal turun bersama ke lokasi pantai yang diberi nama Pantai Markisa dan Muara Rajawali di desa itu.
BACA JUGA:Harga Sawit Terbaru di Mukomuko, Terendah Rp 2.200
Disamping melakukan pemetaan potensi yang ada, rombongan juga menyusun rancangan lokasi pembangunan sarana dan prasarana pendukung dua potensi objek wisata tersebut.
‘’Hari ini (kemarin, red) kami turun bersama melaksanakan pemetaan potensi objek wisata di Desa Pasar Bantal. Dimana, di desa ini memiliki dua objek wisata yang cukup berpotensi untuk dikembangkan. Denah lokasi serta potensi dari dua objek wisata ini akan kami desain sedemikian rupa, sebagai bahan lampiran permohonan dukungan kepada pemerintah daerah,’’ ungkap Camat Teramang Jaya, Abdul Hadi, S.Sos.
BACA JUGA:Begini Cerita Mantan Kades Bawa Kabur Pengantin Baru
Pengembangan objek wisata Pantai Markisa dan Muara Rajawali Pasar Bantal butuh pembangunan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Mulai dari infrastruktur jalan, plat duiker, gorong-gorong dan sport center berupa sarana olahraga voli pantai.
Disamping itu, kata Abdul Hadi, di lokasi objek wisata juga perlu dibangun panggung hiburan, areal berjualan (lapak kuliner), areal parkir, sarana ibadah dan MCK. Tak kalah penting, juga perlu dilengkapi dengan sarana lainnya, seperti areal bermain anak atau taman hiburan, sarana penerangan serta bangunan pos atau sekretariat Pokdarwis.
‘’Disamping pembangunan sarana dan prasarana, kemajuan objek wisata juga harus didukung dengan manajemen pengelolaan dan pelayanan yang baik,’’ ulasnya.
BACA JUGA:Harga Pertalite dan Solar Tidak Turun, Alasannya Begini?
Senada disampaikan Kades Pasar Bantal, Munzilin. Menurutnya, pemetaan potensi objek wisata ini sebagai dasar untuk mengajukan permohonan dukungan pembangunan dari pemerintah. Ia meyakini, ketika dua objek wisata ini dikembangkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).