PENARIK, RADARMUKOMUKO.COM - Jalan buruk, masih menjadi keluhan warga Desa Bukit Makmur, Kecamatan Penarik. Jalan yang berupa tanah merah, menimbulkan kesulitan pada berbagai cuaca. Ketika panas, jalan berdebu dan berdampak negatif terhadap kesehatan warga sekitar. Saat curah hujan tinggi, Jalan menjadi licin dan hampir tidak bisa dilalui kendaraan. Dampak lebih buruk, kondisi jalan yang berlumpur, merugikan desa secara material. Dimana, akibat kondisi jalan yang demikian, belasan truk material berupa pasir dan batu, 'terbuang'. Material yang mestinya digunakan untuk membangun jalan rabat beton, terpaksa 'dibuang' karena truk terbenam lumpur di jalan. Hal ini terungkap saat tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) turun ke Bukit Makmur, Jumat (23/12).
"Pada Oktober dan November lalu, curah hujan tinggi. Kami dituntut untuk bekerja membangun rabat beton. Ada 15 truk pasir yang terpaksa dibuang, karena truk terjebak lumpur jalan," jelas Kades Bukit Makmur, Suroso, saat menyampaikan kata sambutan di hadapan tim Monev.
Suroso juga menyampaikan, sejak dirinya terpilih menjadi Kades, 4 tahun lalu, berbagai upaya telah dilakukan, dalam hal memperjuangkan pembangunan jalan. Hanya saja, hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Kami sudah berkali-kali mengajukan permohonan agar jalan bisa dikoral. Tapi hasilnya belum ada," keluh Suroso.
Masih Suroso, untuk mengatasi kondisi jalan yang buruk, di beberapa titik dibangun rabat beton. Pembangunan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Dana Desa (DD). Karena keterbatasan anggaran, belum semua bisa dirabat.
"Hampir setiap tahun, kami membangun rabat beton di jalan utama desa, yang mestinya menjadi tanggung jawab kabupaten," papar Suroso.(dul)