Virus Jembrana Ancam Ternak Ketahanan Pangan Milik Desa

Kamis 22-12-2022,19:05 WIB
Editor : Radar Mukomuko

IPUH, RADARMUKOMUKO.COM - Rantai penyebaran virus Jembrana di wilayah Kabupaten Mukomuko belum berhasil dikendalikan. Buktinya, masih banyak ternak sapi yang tewas karena virus tersebut. Berdasarkan data yang tercatat di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pulai Payung Ipuh. Baru-baru ini setidaknya ada 11 ekor ternak sapi yang tewas karena virus Jembrana. Menariknya, ternak sapi yang dilaporkan mati itu adalah program ketahanan milik Pemerintah Desa (Pemdes). Secara tidak langsung penularan virus Jembrana ini, mengancam program ketahanan pangan bidang ternak sapi yang direalisasikan oleh beberapa desa.

BACA JUGA:Sudah SP2, Proyek SDN 9 Penarik Tetap Molor

Kepala Puskeswan Pulai Payung Ipuh, drh. Dede Indra mengatakan, laporan ternak sapi program ketahanan pangan yang dilaporkan mati saat ini. Yaitu, ternak Sapi milik Desa Talang Rio 3 ekor, ternak sapi Desa Gajah Mati 1 ekor, ternak sapi milik Desa Dusun Pulau 1 ekor, ternak sapi milik Desa Gajah Mati 1 ekor, ternak sapi Desa Padang Gading 3 ekor, ternak sapi milik Desa Gading Jaya 1 ekor, dan ternak sapi milik Desa Sidodadi 2 ekor. "Berdasarkan hasil pemeriksaan kita di lapangan. Secara garis besar semua ternak sapi itu mati karena terpapar virus Jembrana," kata Dede Indra Kamis 22 Desember 2022.

BACA JUGA:Sopir Pejabat Wajib Penuhi Kriteria Ini !

Dijelaskannya, kasus Jembrana ini kembali mencuat pasca kemunculan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Karena vaksinasi untuk pencegahan virus Jembrana tahun 2022 ini sudah tidak ada. Yang ada hanya vaksin untuk pencegahan virus PMK. Ia mengaku untuk virus PMK khususnya di wilayah Dapil III berhasil dikendalikan. "Ya tahun ini tidak ada program vaksinasi untuk Jembrana. Tahun ini kita fokus pencegahan dan penanganan virus PMK. Sehingga virus Jembrana ini kembali muncul. Dan mulai menyerang ternak milik warga," bebernya.

BACA JUGA:Desa di Mukomuko Dapat Tambahan Anggaran untuk 2023, Segini Nilainya

Masih dikatakan Dede Indra, sebagai petugas pelaksana vaksinasi. Pihaknya berharap tahun depan pemerintah kembali menganggarkan vaksin untuk pencegahan Jembrana. Menurutnya, virus Jembrana ini lebih ganas dari virus PMK. Kalau virus PMK masih bisa ditangani, dan tingkat kesembuhannya juga cukup tinggi. Sementara virus Jembrana ini ada yang langsung mematikan. "Lebih bahaya Jembrana dari pada PMK. Tingkat kesembuhan ternak yang terpapar PMK cukup tinggi. Kalau Jembrana ini ada yang langsung mematikan, tanpa ada gejala. Itu Jembrana yang ganas. Jadi, kedepan kita minta ada program vaksinasi pencegahan Jembrana," tutupnya.(ide)

Kategori :