RADARMUKOMUKO.COM – Bupati Mukomuko H. Sapuan,SE,MM,Ak,CA,CPA hanya menggunakan mobil toyota Kijang Innova sebagai mobil dinasnya. Karena mobil khusus BD 1 N yang harusnya melekat dengan jabatannya, tidak layak lagi untuk digunakan. Uniknya, ada beberapa pejabat setara eselon III percaya diri (Pede) mengendarai fortuner, hilux hingga Pajero. Rencana pengadaan mobil dinas bupati dipastikan ditunda pada tahun ini, karena mobil Land Cruiser (LC) yang diincarnya belum bisa disediakan uninya oleh pihak dealier toyota di Bengkulu.
Disinggung soal mobnas Innova yang digunakannya saat ini, Bupati mengaku tidak ada masalah, karena baginya mobil apa saja tidak ada kendala untuk digunakan, bahkan bermotor sekalipun. Yang penting kendaraan yang dinaiki bisa melancarkan kegiatannya sebagai kepala daerah.
‘’Bagi saya, mobil innova boleh, sepeda motor juga boleh, kita nyaman-nyaman saja, yang penting bisa jalan,’’ kata bupati.
Terkait dengan rencana pengadaan Mobnas, bupati memastikan untuk tahun ini dibatalkan. Anggaran yang awalnya untuk pengadaan mobnas sudah dialihkan untuk kegiatan perencanaan, guna melancarkan kegiatan pada 2023 nanti. Pada tahun 2023 juga akan dilihat kesiapan anggaran dan ketersediaan unit mobil yang direncanakan di shorumnya.
‘’Sebenarnya untuk pengadaam, sudah dianggarkan untuk mobil dinas. Akan tetapi keterbatasan dari pihak penyedia, dealernya. Karena kendaraan itu belum ada. Mudahan nanti tahun depan sudah bisa,’’ papar Bupati.
Masih dikatakannya, dana sekitar Rp 2,4 miliar yang rencananya akan digunakan pengadaan mobil dinas bupati di APBD Perubahan sudah dialihkan untuk mendukung kegiatan Pemkab Mukomuko, yang lain. Hal ini bertujuan, agar kedepan proyek-proyek pembangunan yang membutuhkan perencanaan, sudah dapat langsung dilaksanakan. Karena dokumen perencanaan untuk kegiatannya, sudah disiapkan jauh hari. Bahkan ia telah meminta, setiap OPD, menyiapkan dokumen perencanaan setahun sebelumnya.
‘’Intinya agar kedepan proyek yang akan dikerjakan, bisa lebih cepat. Perencanaan harus sudah setahun sebelum. Sehingga ketika dana tersedia, pekerjaan fisiknya sudah bisa langsung siap dilaksanakan,’’ pungkasnya.(jar)