RADARMUKOMUKO.COM – Berdasarkan surat gubernur, kemarin pemerintah daerah menggelar rapat terkait dengan kuota gas elpiji 3 kg untuk Kabupaten Mukomuko. Selama ini jatah Mukomuko sekitar 4600 metrik ton, untuk kedepan diajukan sekitar 6000 metrik ton atau setara dengan 6 juta kilogram. Pengajuan berdasarkan kebutuhan dilihat dari jumlah rumah tangga, kemudian juga sebagai respon atas keluhan masyarakat yang selama ini kerap mengelami kelangkaan gas epiji.
Sekda Drs.Yandaryat mengatakan, sesuai dengan surat gubernur, ada peluang bagi daerah menyesuaikan kebutuhan gas elpiji subsidi. Maka pihaknya meminta ada penambahan, ini sesuai dengan jumlah warga yang layak menggunakan gas bersubsidi tersebut dan juga UKM yang ada.
‘’Yang jelas kita ajukan dulu, mudah-mudahan nanti disetujui, karena ini sesuai kebutuhan rill masyarakat yang layak menggunakannya,’’ kata Sekda.
Lanjutnya, sekarang semua masyarakat sudah menggunakan gas elpiji, maka stok harus cukup, karena termasuk kebutuhan yang harus tersedia saat dibutuhkan. Mungkin selama ini kerap terjadi kekurangan stok, sehingga harga juga turut naik dari yang seharusnya. Kalau penambahan ini disetujui, kemungkinan tidak lagi terjadi kekurangan kedepan.
‘’Penambahan diperlukan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan barang, yang berdampak pada kenaikan harga. Selama ini kerap dikeluhkan oleh masyarakat, apalagi pada saat hari besar,’’ tuturnya.
Ia juga menjelaskan, seharusnya gas epiji 3 kg ini hanya untuk masyarakat kurang mampu, tidak diperkenankan digunakan oleh warga yang sudah mapan dan juga bagi PNS. Fakta yang terjadi, kemungkinan besar gas juga digunakan oleh PNS, sehingga kebutuhan mengalami peningkatan.
‘’Seharusnya gas subsidi ini untuk warga yang layak atau belum mampu, PNS dan warga yang sudah mapan harusnya tidak menggunakan gas 3 kg,’’ tutupnya.(jar)