RADARMUKOMUKO.COM - Kemarin, Selasa (6/9) berlangsung Penyuluhan Ketahanan Pangan dan hewani. Acara bertempat di gedung serbaguna, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam.
Bertindak selaku narasumber, dari Dinas Perikanan, Kabupaten Mukomuko, Koordinator Penyuluh (Koorluh) Kecamatan Teras Terunjam, serta Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM).
Camat Teras Terunjam, Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga hadir. Tidak ketinggalan, Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para pendamping desa. Sebagai peserta, warga Mekar Jaya, calon penerima bantuan.
TAPM Kabupaten Mukomuko, Partomoan Harahap, SE mengatakan, apa yang dilakukan oleh pemerintah Desa Mekar Jaya, sudah tepat. Dimana calon penerima program ini mendapat pembekalan.
Warga harus tahu, apa yang harus dilakukan, sebagian penerima program. Juga harus paham bagaimana mengelola bantuan tersebut secara baik. Tomo - sapaan akrab Partomoan- menggarisbawahi bahwa bantuan ini tidak boleh habis. Tapi harus berkesinambungan dan berkembang.
''Tujuan program ketahanan pangan ini adalah meningkatkan ekonomi masyarakat. Tidak boleh habis, harus berkembang dan berkesinambungan,'' jelas Tomo.
Tomo juga berpesan, saat merealisasikan program ini, pemerintah desa tidak boleh bergerak sendiri. Melainkan harus bekerjasama dengan pihak terkait, setidaknya di tingkat kecamatan.
Untuk mendapatkan bibit yang baik, maka perlu adanya koordinasi dengan penyuluh setempat. Baik penyuluh pertanian maupun peternakan dan perikanan. Pihak kecamatan dan pendamping desa, memberikan pendampingan terkait mekanisme.
Tomo juga menyampaikan, aturan pengelolaan bantuan ini, harus diatur dengan jelas oleh masing-masing kelompok penerima. Misalnya cara bagi hasil dan pengembangan.
Tidak kalah penting, pemerintah desa juga harus selektif dalam memberikan bantuan. Tujuannya adalah, agar bantuan dikelola dengan baik.
''Sebelum bantuan dibagikan, setiap kelompok penerima sudah memiliki aturan terkait pengelolaannya,'' tambah Tomo.
Hal senada disampaikan oleh Kades Mekar Jaya, Mulyatman. Ia mengatakan, sesuai kesepakatan bersama, program ketahanan pangan hayati dan hewani Dana Desa (DD) 20 persen berupa ternak sapi, ikan dan bibit sayur-mayur.
Agar penerima program paham dengan hak dan kewajiban, maka diberi bekal. Dalam bentuk penyuluhan. Kedepan, tidak ada alasan bagi, bahkan mereka tidak paham dengan aturan yang ada.
Kades juga menyampaikan, setelah persiapan dinilai cukup, maka bantuan segera disalurkan. Kedepan, pemerintah desa akan memantau perkembangannya.
''Ada 3 kelompok calon penerima program ini. Sekarang baru tahap persiapan. Realisasinya pada pencarian APBDes tahap 3,'' ungkap Mulyatman. (dul)