Solar Langka, Daerah Tak Berdaya

Sabtu 26-03-2022,08:01 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO, radarmukomuko.com Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar di Kabupaten Mukomuko, berdampak pada pergerakan perekonomian. Salah satu yang terancam yaitu angkutan buah sawit petani, karena menggunakan mobil truck, yang berbahan bakar solar. Terkait dengan tidak cukupnya peredaran solar di Mukomuko, pemerintah sendiri tidak berdaya, karena kebijakan penyediaan stok BBM sepenuhnya ada di Pertamina. Sekretaris Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha menengah (Disperindagkop UKM) Mukomuko, Nurdiana,M.Si mengatakan sebelumnya daerah selalu rutin mengajukan penambahan kuota BBM di Mukomuko. Namun kebijakan untuk setiap daerah sudah dijatahkan oleh Pertamina. Untuk sekarang memang belum ada pengajuan kembali, tapi biasanya pihak SPBU tetap meminta kuota. ‘’Kuota setiap daerah itu sudah ditentukannya, sebetulnya dulu kita rutin mengajukan penambahan kuota, SPBU sendiri juga pasti meminta kuota lebih untuk kelancaran BBM,’’ kata Nurdiana. Lanjutnya, kelangkaan yang terjadi sekarang ini bukan saja di Mukomuko, tapi di seluruh daerah di Bengkulu, termasuk di Kota sendiri. Mungkin juga terjadi di daerah lain. Ini dampak dari Indonesia masih menggantungkan bahan bakar impor dari luar. Apalagi kondisi keamanan global saat ini, tentu mempengaruhi perdagangan, termasuk untuk pemasokan BBM dari luar. Sementara pengembangan bahan bakar dari minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang menjadi salah satu komoditas utama energi baru terbarukan, belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan nasional, apalagi mayoritas sawit di ekspor ke luar negri. ‘’Indonesia berupaya mengembangkan produksi bahan bakar dari sawit, sementara CPO kita kebanyakan dijual keluar. Karena masih mengandalkan BBM impor, kadang tidak lancar, dipengaruhi kondisi global. Sekarang sedang ada perang, ini pasti mempengaruhi,’’ tuturnya. Masih dikatakannya, terkait kondisi sekarang pihaknya akan tetap melakukan komunikasi dengan pengelola SPBU. Diyakininya kelangkaan ini bukan karena adanya penimbunan ataupun penjualan secara tidak wajar seperti menggunakan jerigen. ‘’Kita yakin tidak ada penimbunan dan sebagainuya, ini memang karena stok tidak mencukupi, sebab kebutuhan BBM di Mukomuko cukup tinggi,’’ tutupnya.(jar)

Tags :
Kategori :

Terkait