Harga Karet Semakin Tertinggal

Senin 13-12-2021,09:51 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

IPUH - Harga Tandan Buah Segar (TBS) saat ini cukup menggiurkan. Berpedoman dengan harga sekarang tidak sedikit para petani menumbangkan pohon karet dan beralih ke tanaman sawit. Hal tersebut dikarenakan harga karet dinilai tidak bisa bersahabat. Bagaimana tidak harga karet tertinggi tingkat toke saat ini hanya menyentuh angka Rp 8000 per Kilo Gram (Kg). Sementara harga TBS tingkat toke saat ini mencapai Rp 2.730 sampai Rp 2.900,- per Kg. Dan harga jual tertinggi di pabrik mencapai Rp 3.110,-. Dengan harga tersebut hanya sebagian kecil petani karet yang masih konsisten untuk tetap bertahan menyadap karet. Menurut Kepala Desa (Kades) Manunggal Jaya, Edy Surya yang juga merupakan toke sawit di desa setempat mengatakan, perbandingan pendapatan kebun sawit 1 hektar dan karet 1 hektar memang jauh beda. Belum lagi pekerjaannya. Karet harus disadap setiap hari Sementara sawit cukup panen satu kali selama 15 hari. "petani karet di Desa Manunggal Jaya sudah banyak menumbangkan pohon karet. Dan menggantikan dengan tanaman sawit. Tetapi yang masih bertahan juga masih ada. Tetapi mayoritasnya sudah beralih ke sawit semua," kata Edy Surya kemarin. Dijelaskannya, kalau harga karet sekarang dibandingkan dengan harga sebelumnya. Sudah sedikit mendingan. Sekarang harga tingkat toke sudah mencapai Rp 8000 per Kg. Kalau sebelumnya harga tingkat toke hanya Rp 4000 sampai Rp 5000 per Kg. Sepertinya harga ini sudah mentok Rp 8000 dan tidak ada lagi kenaikan. "Jumlah karet yang keluar dari Desa Manunggal Jaya sekarang juga sudah sangat berkurang. Biasanya dalam satu bulan itu bisa karet keluar dari Desa Manunggal Jaya 6 ton sampai 10 ton. Sekarang dalam satu hulan apat 3 ton saja sudah banyak," jelasnya. Ditambahkan Edy Surya, kalau harga karet ini tetap seperti sekarang. Tidak menutup kemungkinan semua pohon karet bakal habis di tumbang dan diganti dengan tanaman sawit. Petani karet yang masih bertahan saat ini berharap harga karet bisa naik. Setidaknya harga di tingkat toke Rp 10.000.pr Kg. "Kalau dulu tahun 2007-2009 harga jual karet pernah berjaya. Dengan harga Rp 10.000 sampai Rp 11.000 per Kg. Tetapi setelah itu harganya tidak pernah lagi naik," tambah Edy Surya. Hal senada disampaikan mantan toke Karet di Desa Talang Buai, Kecamatan Selagan Raya, Arya, tahun 2012-2016 ia salah satu sebagai toke karet di desa setempat. Sebelumnya mayoritas warga Desa Talang Buai adalah petani karet. Tetapi akhir 2016 petani karet sudah mulai menumbangkan pohon karet mengganti dengan sawit. Hingga saat ini hampir semua kebun karet di Desa Talang Buai sudah menjadi kebun sawit. "Memang harga sawit sekarang sangat menggiurkan para petani untuk menanam sawit. Buktinya bisa kita lihat langsung, banyak yang dulu kebun karet sekarang sudah menjadi kebun sawit. Sayapun sekarang sudah tidak menjadi toke sawit," tutupnya.(cw)

Tags :
Kategori :

Terkait