MUKOMUKO - Sejak dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 13 Tahun 2021. Bupati Mukomuko menetapkan, motif batik khas Mukomuko dengan memuat 5 unsur. Diantaranya unsur cerano, ikan mikih, lokan, sawit dan anggrek hutan. Dengan telah memiliki batik khas sendiri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko terus melakukan berbagai upaya agar lebih dikenal dikalangan masyarakat luas. Dimana kain batik khas Mukomuko saat ini sudah ada empat varian motif. Terdiri dari tiga varian batik tulis dan satu varian batik cap.
''Corak atau motif sekarang ada empat. Tiga batik tulis, satu lagi batik cap yang sudah lama kita pasarkan. Tapi semua sudah ada dipasaran. Untuk harga batik tulis memang agak tinggi,'' ujar Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Mukomuko, Agus Harvinda, ST, MT melalui Sekretarisnya, Nurdiana, SE., MAP.
Lanjutnya, untuk mengembangkan batik motif khas Mukomuko ini, Pemkab Mukomuko pada tahun ini akan menyelenggarakan pelatihan membatik. Sasaran dari kegiatan ini yaitu pelaku usaha baru. Anggran untuk melaksanakan kegiatan pelatihan membatik sudah tersedia di APBD-Perubahan. Sesuai amanat Perbup dalam mengembangkan batik ini, kata Nurdiana, Pemkab diminta memberikan sosialiasi, pelatihan, promosi, dan memberikan bantuan alat membantuk.
''Rencananya nanti pelatihan batik tulis. Nanti kita datangkan pelatih kompeten dari luar daerah,'' jelasnya.
Tambahnya, dengan dilaksanakannya pelatihan ini nanti, diharapkannya ada pelaku usaha lokal yang dapat menekuni usaha batik dengan motif khas Mukomuko. Karena ia yakin corak batik khas daerah ini akan mampu bersaing dengan batik daerah lainnya.
''Target setelah pelatihan ini ada pengusaha lokal yang menekuni usaha batik khas Mukomuko ini. Untuk pelatihan sendiri, rencana diselenggarakan bulan November atau Desember. Ibu Bupati selaku Ketua Dekranasda juga sangat mensupport kegiatan ini,'' tutup Nurdiana. (api)