MUKOMUKO – Tragedi dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur. Terlapor, oknum ustad salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih dalam proses penyelidikan kepolisian resor (Polres) Mukomuko. Mengungkap peristiwa ini, pihak keluarga korban, menyerahkan sepenuhnya ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Hal ini disampaikan Ramadhan alias Deyus kepada radarmukomuko.rakyatbengkulu.com, Minggu sore (22/11/2020). Ramadhan orangtua almarhum Egi Premetia Candra (12), korban dugaan tindak kekerasan ini, berharap aparat kepolisian mengungkap kebenaran yang terjadi dari peristiwa tersebut. ‘’Kami dari pihak keluarga korban. Berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kebenaran yang terjadi. Kami tidak mencari-cari kesalahan dan tidak menyalahkan Pondok Pesantren. Namun oknum ustad sebagai terlapor, jika terbukti dapat menebus kesalahannya. Baik secara hukum maupun kepada kami pihak keluarga,’’ ungkap Ramadhan. Ramadhan mengaku, sebelum persoalan ini dilaporkan ke pihak berwajib oleh mantan istrinya, Eri Gustina, ibu kandung korban. Dirinya sempat mendatangi pondok pesantren dimaksud. Klarifikasi soal sakit yang diderita putranya. Menurut Ramadhan, dari keterangan pihak Ponpes, penyebab sakit yang dialami putranya akibat terjatuh dari pohon dengan ketinggian sekitar 4 meter. ‘’Saya sempat ke Pondok Pesantren. Menanyakan apa penyebab Egi (korban,red) sakit. Keterangan dari pihak pondok, Egi terjatuh dari pohon di sekitar lokasi pondok. Jujur saja, setelah melihat kondisi Egi, membuat saya bertanya-tanya. Kurang meyakini apa yang disampaikan pihak pondok. Dengan demikian, untuk mengungkap kebenaran apa yang terjadi sebenarnya, kami percayakan ke pihak kepolisian,’’ imbuhnya. Diceritakan Ramadhan, ia mendatangi Ponpes setelah menerima kabar putranya mengalami sakit. Sebagai orangtua, tentu ingin mengetahui penyebab sakit yang diderita putranya. Namun, ketika ia mendatangi Ponpes, putranya sudah diantarkan pihak pondok ke kediaman familynya di Desa Sidodadi, Penarik. Oleh keluarganya di Penarik, korban sempat dibawa ke ahli urut. Namun tak kunjung sembuh, lalu di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan. ‘’Sempat di bawa ke tukang urut dan berobat ke rumah sakit. Namun kondisi Egi tak kunjung sembuh. Dan kemudian, oleh pihak keluarga kami, Egi rencananya di bawa ke Padang untuk berobat. Tetapi malang, tuhan berkehendak lain. Ketika diperjalanan menuju Padang, di daerah Indrapura, Egi dinyatakan sudah meninggal dunia. Kemudian dibawa ke kampung halaman, di makankan di Nagari lagan, Air Haji,’’ paparnya. (nek)Tragedi Santri Ponpes, Keluarga Serahkan Sepenuhnya ke APH
Minggu 22-11-2020,18:29 WIB
Editor : Radar Mukomuko
Kategori :