Kerangka Jembatan Lubuk Silandak Wajib Dijemput Tahun Ini, Jika Tidak Buyar

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ir. Apriansyah, ST, MT--
RADARMUKOMUKO.COM - Pembangunan jembatan Desa Lubuk Silandak, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko sejak beberapa tahun lalu terus mengalami kegagalan.
Alasannya pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menyelesaikan jembatan yang menghubungkan Lubuk Silandak dengan desa lain di Teramang Jaya.
Sejak 2024 lalu ada kabar baik, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) siap membantu dengan menyediakan kerangka jembatan yang dihibahkan ke pemerintah kabupaten.
Namun prosesnya tidak berjalan lancar, pemerintah kabupaten terus menunda proses eksekusi rangka jembatan hingga kontrak hibah pertama berakhir.
BACA JUGA:Mukomuko Ikuti Aturan PBJ Terbaru, Proyek Senilai Rp400 Juta Penunjukan Langsung
BACA JUGA:Transformasi Digital Pendidikan di Mukomuko Tersandung Krisis Jaringan Internet
Namun berkat kegigihan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kementerian memberi kesempatan kedua dengan memberi deadline penjemputan hibah kerangka jembatan hingga oktober 2025 ini.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, membutuhkan dana sebesar Rp 560 juta untuk biaya pengangkutan kerangka jembatan dari gudang Kementerian Pekerjaan Umum.
Informasinya anggaran ini sudah dianggarkan di APBD perubahan tahun ini. Namun persoalannya, beredar kabar banyak kegiatan yang sudah dianggarkan di APBD murni maupun perubahan terancam tidak bisa dilaksanakan karena pemerintah mengalami depisit anggaran.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Ir. Apriansyah, ST, MT mengakui rangka jembatan Lubuk Silandak hibah dari kementerian wajib diselesaikan pada pada tahun ini. Jika tidak maka, untuk tahun berikutnya sudah tidak bisa, karena daerah lain juga mengajukan permintaan yang sama.
Ia yakin ini akan terlaksana, karena biaya pengangkutan kerangka jembatan sudah tercatat dalam APBD Perubahan 2025. Terkait dengan kabar banyak kegiatan yang belum dilaksanakan dibatalkan atau dipending pelaksanaannya dampak dari kekurangan anggaran, Apriansyah sangat berharap biaya pengangkatan rangka ini tidak dicoret lagi.
"Sebetulnya kita sudah terlambat melakukan proses penjemputan, untungnya pihak kementerian masih memberi kesempatan kedua dengan memperpanjang hibah. Akhir tahun ini wajib dijemput, kalau tidak maka kemungkinannya tidak bisa lagi, kita dianggap tidak serius. Sementara daerah lain juga mengharapkannya," kata Apriansyah.
Apriansyah mengakui, jembatan ini sangat diharapkan masyarakat Lubuk Silandak dan warga pemilih kebun di wilayah tersebut. Sudah sekian lama mereka menderita harus menyebrangi sungai tanpa ada jembatan sehingga sangat mengancam keselamatan.
Di balik kerangka besi rangka jembatan yang menanti untuk diangkut, tersimpan harapan ratusan jiwa yang mendambakan akses aman, nyaman, dan terbuka menuju masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: