Sekolah Dilarang Terima Murid Melebihi Daya Tampung, Diknas Akan Gelar Sidak

Sekolah Dilarang Terima Murid Melebihi Daya Tampung, Diknas Akan Gelar Sidak--
RADARMUKOMUKO.COM - Pendaftaran penerimaan murid baru du sekolah saat ini menggunakan Sistem Penerimaan murid Baru (SPMB). Pelaksanaannya sudah selesai pada 5 juli lalu.
Selanjutnya sekolah mulai melakukan persiapan mulai sekolah yang diawali dengan masa orientasi sekolah.
Sesuai dengan petunjuk teknis SMPB Nomor: 000/0454/D.2/III/2025 yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Mukomuko.
Sekolah diminta melaksanakan SPMB 2025 secara objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan dan tanpa diskriminasi.
Guna mengecek kepatuhan sekolah dalam menerapkan sistem penerimaan murid baru ini, rencananya pihak Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko akan melakukan Sidak saat awal masuk sekolah.
BACA JUGA:Pemberdayaan BRI, Couplepreneur Ini Bawa Kerajinan 'Craftote' Tembus Pasar Ekspor Asia dan Amerika
BACA JUGA:Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI
Disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Epi Mardiani, S.Pd melalui Kabid Pendidikan Dasar, Ramon Hosky,ST mereka akan turun ke sekolah-sekolah untuk memastikan beberapa hal, seperti kepatuhan sekolah dalam penerimaan murid atau siswa sesuai daya tampung atau kuota.
Sekolah tidak boleh menerima murid melebihi kuotanya, itu akan berdampak pada siswa tersebut.
Juga terkait dengan jalur penerimaan yang ditetapkan, seperti jalur domisili, jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur mutasi.
"Kita akan sidak ke sekolah-sekolah untuk melakukan pengecekan kepatuhan dalam penerimaan murid, jangan sampai ada yang dilanggar hingga akan merugikan murid itu sendiri," kata Ramon.
Lanjutnya, sistem penerimaan siswa sekarang sangat ketat, maka dalam pemantauannya melibatkan dinas sosial dan dinas Dukcapil.
Untuk siswa miskin, surat keterangan miskin harus dari Dinsos, tidak cukup hanya dari sekolah. Kemudian berkaitan dengan jalur domisili akan dikonfirmasi langsung oleh dinas kependudukan yang membidanginya.
"Aturannya sudah begitu, maka kita tidak bisa main-main, jangan sampai ada murid tidak bisa masuk data Dapodik," tutur pria yang mudah senyum ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: