Perusahaan Diminta Berperan Bangkitkan Ekonomi Pasca Efisiensi, Utamakan Penyedia Jasa Lokal

Perusahaan Diminta Berperan Bangkitkan Ekonomi Pasca Efisiensi, Utamakan Penyedia Jasa Lokal

Perusahaan Diminta Berperan Bangkitkan Ekonomi Pasca Efisiensi, Utamakan Penyedia Jasa Lokal--

 MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Sejumlah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu diminta turut berperan bangkitkan ekonomi masyarakat pasca kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. 

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mukomuko, Frenky Janas mengungkapkan, kebijakan efisiensi anggaran di lingkup pemerintah, berdampak kurang baik pada keberlangsungan ekonomi. 

Terkhusus bagi masyarakat yang bergerak di bidang penyedia jasa di Kabupaten Mukomuko. Kata Frenky, mau tidak mau kebijakan ini membuat rantai simbiosis mutualisme antara pemerintah dan masyarakat makin berkurang.

BACA JUGA:Hari Raya Waisak, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Bagi Ribuan Umat Buddha

BACA JUGA:Kualitas Unggul, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025

Dengan demikian, Frenky berharap kepada sejumlah perusahaan PMA dan PMDN di Kabupaten Mukomuko peduli dengan kondisi ini. Dikatakannya, perusahaan harus turut serta memainkan peran membantu masyarakat penyedia jasa di daerah bangkitkan ekonomi mereka. 

‘’Dampak kebijakan efisiensi ini, tidak hanya dirasakan para ASN, lembaga maupun badan. Akan tetapi dampak dari kebijakan ini juga berimbas pada keberlangsungan ekonomi masyarakat. Mau tidak mau, ada imbas terhadap ekonomi swasta,’’ kata Frenky Janas di Mukomuko. 

Misalnya, para penyedia jasa angkutan barang. Khusus di Kabupaten Mukomuko, selama ini cukup ada simbiosis mutualisme antara program pemerintah dengan pihak penyedia jasa angkutan. 

Dikatakan Frenky, selama ini banyak masyarakat pemilik mobil angkutan barang di daerah bergantung pada proyek pemerintah.

‘’Sekarang mereka banyak yang menjerit karena minim job pekerjaan. Sebab, pasca efisiensi anggaran, kegiatan proyek pemerintah sangat minim. Bahkan untuk Kabupaten Mukomuko boleh dikatakan belum satupun yang berjalan,’’ kata Frenky. 

BACA JUGA:Makin Memperihatinkan! Segini Harga iPhone 13 Pro Max Second di Mei 2025, Layak Beli?

BACA JUGA:7 Meninggal, Seluruh Korban Kecelakaan Kapal Wisata di Bengkulu Dievakuasi

Belum lagi jenis usaha lainnya. Seperti toko bangunan, para tukang kuli bangunan, penyedia jasa alat berat dan pemilik usaha kuari dan lainnya. Kata Frenky, minimnya kegiatan proyek pasca efisiensi, pendapatan dari usaha rakyat tersebut menurun. 

"Sejak kebijakan efisiensi, truk angkutan di daerah kita banyak yang nganggur. Toko bangunan kurang laris, termasuk usaha pertukangan, banyak yang belum dapat job, karena minimnya peluang kerja,’’ ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: