Apa Itu Hikikomori? Fenomena Mengasingkan Diri Warga Jepang

Apa Itu Hikikomori? Fenomena Mengasingkan Diri Warga Jepang--
3. Disfungsi Keluarga
Lingkungan keluarga yang tidak mendukung atau tidak harmonis dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi seseorang untuk menarik diri. Keluarga yang tidak memberikan dukungan emosional atau hubungan yang kurang dekat dapat meningkatkan perasaan kesepian dan terasing. Beberapa individu mengalami ketidakmampuan untuk berhubungan secara emosional dengan keluarga mereka, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk mencari pelarian dalam isolasi sosial.
4. Perkembangan Teknologi dan Kecanduan Internet
Dengan berkembangnya teknologi, dunia maya menyediakan dunia alternatif yang lebih mudah dijangkau dan lebih aman bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang merasa cemas atau tidak nyaman dengan kehidupan nyata. Kehadiran internet dan media sosial memungkinkan individu untuk menghindari dunia nyata yang penuh tekanan dan berinteraksi secara virtual dalam batasan yang mereka tentukan sendiri. Kecanduan pada internet, video game, atau media sosial dapat membuat seseorang semakin nyaman dengan isolasi dan mengurangi motivasi untuk keluar dari rumah atau berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
5. Faktor Psikologis dan Kesehatan Mental
Hikikomori juga sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan sosial, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma. Individu yang mengalami masalah psikologis ini mungkin merasa lebih aman mengurung diri di rumah daripada menghadapi dunia luar yang tampaknya penuh dengan tantangan dan ketakutan. Perasaan tidak mampu atau takut akan penolakan dari masyarakat dapat mendorong mereka untuk mencari kenyamanan dalam isolasi diri.
Dampak Hikikomori
Fenomena hikikomori memiliki dampak yang luas, tidak hanya pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat. Beberapa dampak utama yang dapat muncul akibat hikikomori adalah:
1. Dampak terhadap Kesehatan Mental Individu
Bagi individu yang mengalami hikikomori, isolasi sosial yang berkepanjangan dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mereka. Tanpa interaksi sosial yang sehat dan stimulasi eksternal, perasaan kesepian dan depresi bisa menjadi semakin dalam. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat berkontribusi pada penurunan kesejahteraan fisik dan psikologis mereka.
2. Kesulitan Ekonomi dan Ketenagakerjaan
Penderita hikikomori sering kali tidak bekerja atau bersekolah, yang dapat menyebabkan ketergantungan ekonomi pada keluarga mereka. Isolasi sosial ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial mereka, tetapi juga kemampuan mereka untuk berkontribusi dalam ekonomi. Banyak hikikomori berusia muda yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan merasa sulit untuk kembali ke dunia kerja atau pendidikan.
3. Dampak pada Keluarga
Keluarga yang memiliki anggota dengan kondisi hikikomori sering kali merasakan tekanan besar. Orang tua dan saudara kandung dapat merasa cemas, terisolasi, atau bahkan malu dengan kondisi ini. Terkadang, keluarga tidak tahu bagaimana cara membantu anggota mereka yang mengalami hikikomori. Ini sering kali menambah beban emosional dan psikologis bagi semua pihak yang terlibat.
4. Masalah Sosial yang Lebih Luas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: