Contoh Jawaban Cerdas dan Tak Terduga untuk Pertanyaan 'Apa Kekurangan Anda?' saat Wawancara Kerja

Contoh Jawaban Cerdas dan Tak Terduga untuk Pertanyaan 'Apa Kekurangan Anda?' saat Wawancara Kerja

Contoh Jawaban Cerdas dan Tak Terduga untuk Pertanyaan 'Apa Kekurangan Anda?' saat Wawancara Kerja--

RMONLINE.IDWawancara kerja seringkali menjadi momen menegangkan bagi para pencari kerja. Berbagai pertanyaan diajukan untuk menguji kemampuan, kepribadian, dan kesesuaian kandidat dengan posisi yang dilamar. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul dan menjadi momok adalah “Apa kekurangan yang Anda miliki?”. Pertanyaan ini tampaknya sederhana, namun menuntut jawaban yang cerdik dan strategis. Menjawab dengan asal-asalan bisa berakibat fatal dan mengurangi peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian.

Mengapa pertanyaan ini begitu penting bagi perekrut?  HRD atau user yang mewawancarai ingin melihat sejauh mana Anda mengenal diri sendiri, termasuk kelemahan yang Anda miliki.  Mereka juga ingin mengetahui bagaimana Anda menghadapi tantangan dan  berusaha untuk terus berkembang. Kesadaran diri dan kemampuan untuk  introspeksi merupakan kualitas penting yang dicari oleh banyak perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan jawaban yang jujur, relevan, dan menunjukkan sikap positif.

Lalu, bagaimana cara menjawab pertanyaan “Apa kekurangan Anda?” dengan cerdas dan meyakinkan?  Pertama, hindari jawaban klise seperti “Saya perfeksionis” atau “Saya terlalu rajin bekerja”. Jawaban seperti ini terkesan mengada-ada dan tidak menunjukkan  kejujuran.  Sebaliknya, fokuslah pada kekurangan yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya, jika Anda melamar posisi  yang membutuhkan kemampuan komunikasi yang kuat,  Anda bisa menyebutkan bahwa Anda terkadang  merasa gugup saat presentasi di depan umum. 

BACA JUGA:7 Sikap Ini yang Membedakan Anda dari Orang-orang Sukses di Dunia, Raih Impian Anda dan Jadilah yang Terbaik!

BACA JUGA:Penyambutan Choirul Huda - Rahmadi Sebagai Bupati Baru Tetap Sesuai Tradisi

Namun, jangan berhenti sampai di situ.  Setelah menyebutkan kekurangan,  jelaskan langkah-langkah  yang telah Anda ambil untuk mengatasinya.  Misalnya,  “Saya terkadang merasa gugup saat presentasi di depan umum,  namun saya  aktif mengikuti pelatihan public speaking dan  terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan komunikasi saya.” Jawaban seperti ini menunjukkan bahwa Anda  sadar akan kelemahan Anda dan  berusaha untuk menjadi lebih baik.

Selain itu,  Anda juga bisa  menyebutkan kekurangan  yang  sebenarnya  merupakan  kelebihan  jika  dilihat  dari  sudut  pandang  yang  berbeda.  Misalnya,  “Saya  terkadang  terlalu  fokus  pada  detail,  sehingga  membutuhkan  waktu  lebih  lama  untuk  menyelesaikan  tugas.  Namun,  di  sisi  lain,  hal  ini  membuat  saya  teliti  dan  minim  melakukan  kesalahan.”  Dengan  cara  ini,  Anda  bisa  menunjukkan  bahwa  Anda  memiliki  kemampuan  yang  berharga  bagi  perusahaan.

Penting  untuk  diingat  bahwa  jawaban  Anda  harus  disampaikan  dengan  jujur,  percaya  diri,  dan  antusias.  Hindari  terkesan  defensif  atau  merendahkan  diri  sendiri.  Tunjukkan  bahwa  Anda  adalah  individu  yang  mau  belajar  dan  berkembang.  Anda  juga  bisa  memberikan  contoh  konkret  dari  pengalaman  Anda  untuk  mendukung  jawaban  Anda.

BACA JUGA:Awas! Jangan Salah Kaprah! Ini Dia Penanganan Patah Tulang yang Tepat, Aman, dan Cara Efektif untuk Pemulihan

BACA JUGA:5 Sifat yang Harus Kamu Waspadai Saat Menerima Makanan Gratis – Yuk, Jadi Konsumen Cerdas

Berikut  adalah  beberapa  contoh  jawaban  lain  yang  bisa  Anda  gunakan  sebagai  referensi:

*   “Saya  terkadang  kesulitan  untuk  mengatakan  ‘tidak’  ketika  diminta  bantuan,  sehingga  kadang  merasa  kewalahan  dengan  banyaknya  tugas.  Namun,  saya  sedang  belajar  untuk  memprioritaskan  tugas  dan  mengatur  waktu  dengan  lebih  baik.”

*   “Saya  cenderung  lebih  suka  bekerja  sendiri.  Namun,  saya  menyadari  pentingnya  kerjasama  tim  dan  aktif  berpartisipasi  dalam  diskusi  kelompok  serta  memberikan  kontribusi  yang  bermanfaat.”

*   “Saya  mudah  merasa  bosan  jika  harus  mengerjakan  tugas  yang  repetitif.  Oleh  karena  itu,  saya  selalu  mencari  cara  untuk  meningkatkan  efisiensi  kerja  dan  mencari  tantangan  baru  dalam  pekerjaan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: