Kelainan Prosopagnosia, Kondisi dimana Seseorang Kesulitan Mengenal dan Menghafal Wajah Seseorang

RMONLINE.ID - Prosopagnosia, yang juga dikenal sebagai face blindness atau kebutaan wajah, adalah kondisi neurologis yang membuat seseorang kesulitan atau bahkan tidak mampu mengenali wajah orang lain. 

Kondisi ini dapat sangat mempengaruhi kehidupan sosial penderitanya, karena kemampuan mengenali wajah merupakan aspek fundamental dalam interaksi manusia sehari-hari.

Kondisi ini dapat muncul dalam dua bentuk utama: prosopagnosia developmental yang dibawa sejak lahir, dan prosopagnosia acquired yang terjadi akibat cedera otak atau penyakit neurologis. 

Penderita prosopagnosia sering kali tidak dapat mengenali wajah orang-orang terdekat mereka, termasuk anggota keluarga, teman dekat, atau bahkan wajah mereka sendiri di cermin. 

BACA JUGA:Tubuh Mudah Kedinginan Tanda Kamu Kekurangan Nutrisi Ini

BACA JUGA:Bukan Hanya Jam Gadang, Ini 5 Objek Wisata Menarik dan Harus Didatangi di Bukittinggi

Mereka harus mengandalkan petunjuk lain seperti suara, gaya berpakaian, atau gaya berjalan untuk mengidentifikasi seseorang.

Dalam kehidupan sehari-hari, penderita prosopagnosia menghadapi berbagai tantangan unik. Misalnya, mereka mungkin kesulitan mengikuti alur cerita film karena tidak dapat membedakan karakter-karakternya, atau mengalami kecemasan sosial karena takut tidak mengenali kenalan di tempat umum.

Di lingkungan kerja, kondisi ini dapat menimbulkan kesulitan dalam menghadiri pertemuan atau berinteraksi dengan rekan kerja.

Para peneliti telah menemukan bahwa prosopagnosia terkait dengan abnormalitas pada bagian otak yang disebut fusiform gyrus, area yang berperan penting dalam pemrosesan dan pengenalan wajah. 

Menariknya, penderita prosopagnosia masih dapat melihat wajah dengan jelas dan mengenali ekspresi emosi, mereka hanya tidak dapat mengingat atau membedakan identitas wajah tersebut.

BACA JUGA:Tahun Baru di Sumbar, Kenali Ini 5 Jalur Ekstrim Yang Menantang Nyali

BACA JUGA:4 Dampak Negatif Tidur Terlalu Lama untuk Produktifitas

Untuk mengatasi keterbatasan ini, penderita prosopagnosia mengembangkan berbagai strategi kompensasi. 

Sumber: