Apa Itu ‘Overclaim’ yang Sedang Ramai di Media Sosial?

Apa Itu ‘Overclaim’ yang Sedang Ramai di Media Sosial?

Apa Itu ‘Overclaim’ yang Sedang Ramai di Media Sosial?--Sumber Foto : Kompas

RMONLINE.ID - Di era digital saat ini, istilah "overclaim" semakin sering muncul di media sosial, terutama dalam konteks produk kecantikan dan kesehatan. 

Istilah ini merujuk pada klaim yang dibuat oleh produsen tentang suatu produk yang sering kali berlebihan dan tidak didukung oleh bukti ilmiah yang cukup. 

Fenomena ini menjadi sorotan setelah beberapa dokter dan ahli kulit mulai membongkar klaim-klaim yang tidak realistis ini, terutama di platform seperti TikTok.

Konteks Overclaim dalam Produk Skincare

Overclaim sering terjadi pada produk skincare yang menjanjikan hasil instan atau luar biasa, seperti menghilangkan kerutan dalam semalam atau memutihkan kulit secara cepat. 

Banyak produk skincare yang menawarkan klaim tersebut tanpa menyediakan penelitian yang mendukung, sehingga konsumen dapat tertipu oleh iklan yang menyesatkan. Misalnya, beberapa produk mengklaim dapat menyembuhkan jerawat secara permanen atau memperbaiki tekstur kulit hanya dalam waktu singkat.

BACA JUGA:5 Perilaku yang Sering Ditunjukkan oleh Orang yang Tidak Bahagia

BACA JUGA:5 Tanda Ada Serangan Ular di Rumah, Segera Waspada!

Klaim yang berlebihan ini bukan hanya merugikan dari segi finansial, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan kulit yang serius. Penggunaan bahan-bahan yang keras atau tidak cocok dapat mengakibatkan iritasi, alergi, bahkan masalah kulit jangka panjang. 

Dalam banyak kasus, pengguna mungkin merasa kecewa karena produk tidak memenuhi ekspektasi mereka, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.

Dampak Negatif dari Overclaim

Salah satu dampak paling signifikan dari overclaim adalah potensi kerugian finansial bagi konsumen. Produk yang menjanjikan hasil luar biasa sering kali dijual dengan harga tinggi, tetapi hasil yang diperoleh mungkin tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Lebih parah lagi, jika produk tersebut merusak kulit, pengguna mungkin harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan medis.

Selain itu, harapan yang tidak realistis dapat menyebabkan masalah psikologis, termasuk rasa rendah diri dan gangguan kecemasan terkait penampilan fisik. Banyak orang yang merasa frustrasi ketika produk yang mereka beli tidak memberikan hasil yang dijanjikan.

BACA JUGA:Ingin Panen Sarang Walet Setiap Bulan? Ikuti Langkah-langkah Detail Membangun dan Mengelola Rumah Walet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: