Mantan Sekretaris DPD Golkar Mukomuko Ingatkan 5 Anggota Dewan Golkar

Mantan Sekretaris DPD Golkar Mukomuko Ingatkan 5 Anggota Dewan Golkar

Dokumentasi suasana di Kantor DPRD Mukomuko--Sumber Foto : RMOnline.id

RMONLINE.ID - Ketidak hadiran 4 anggota dewan Partai Golkar saat rapat Paripurna penetapan Ketua DPRD Mukomuko Zamhari bisa berbuntut panjang.

Mereka diminta tidak membelot dari arah partai berlambang pohon beringin ini, apalagi saat ini sedang berlangsung Pilkada, dimana kader Golkar maju sebagai calon bupati dan calon gubernur.

Sanksi terberat yang bisa mereka terima jika melawan keputusan partai dan membelot adalah dikeluarkan dari keanggotaan dan Pergantian Antar Waktu (PAW).

Mantan Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Mukomuko tahun 2016-2019, A. Dedi Azdadi, S.Ag mengingatkan kepada 5 politisi Golkar yang sedang duduk di DPRD Mukomuko.

BACA JUGA:Pengasuh Ponpes di Kabupaten Mukomuko: Perda Pesantren Bukti Nyata Sapuan – Wasri Peduli Pondok Pesantren

BACA JUGA:OTD Sampai Hati Merusak APK Milik Sapuan – Wasri, Paslon Petahana Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko

Dikatakannya, dalam partai Golkar loyalitas adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, tidak bersyarat dan menjadi jiwa di Partai Golkar, pilhannya hanya ada dua, ikuti atau keluar. 

Banyak tokoh-tokoh politik nasional yang karena tidak sejalan, keluar dari partai golkar karena mereka paham itulah konsekwensinya.

"Himbauan untuk para kader, utamanya para pengurus dan juga para anggota DPRDdari partai Golkar, taati dan laksanakan apa-apa yang sudah diputuskan oleh garis partai," katanya.

Lanjutnya, kader partai Golkar yang saat ini diamanahkan duduk di DPRD Mukomuko adalah representasi dari partai dan tidak bisa lepas dari partai meski dipilih oleh rakyat dapilnya.

BACA JUGA:4 Dewan Golkar Mangkir Saat Paripurna Penetapan Zamhari Sebagai Ketua DPRD MM

BACA JUGA:Ketua DPRD Mukomuko Minta Pajero Hitam Sebagai Mobil Dinas BD 3 N

"Sewaktu-waktu partai dapat meninjau posisi anggotanya di parlemen. Maka loyal-lah hanya kepada partai, jangan kepada yang lain," tegasnya.

Soal apakah yang sekarang dapat amanat duduk sebagai ketua akan kompeten atau tidak kedepannya,  waktu yang akan menentukannya. SK partai akan dinamis, dan dapat dievaluasi dalam perjalanannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: