Bunga dari Jendral Ahmad Yani Untuk Istri Saat Peristiwa G30S PKI pada 1965

Bunga dari Jendral Ahmad Yani Untuk Istri Saat Peristiwa G30S PKI pada 1965

Bunga dari Jendral Ahmad Yani Untuk Istri Saat Peristiwa G30S PKI pada 1965-Istimewa-Berbagai Sumber

Dari pernikahannya itu mereka kemudian dikarunia 8 anak. Selama membina rumah tangga, Ahmad Yani lakukan dengan cara sederhana. Meskipun keturunan keluarga berada di Purworedjo, mereka memilih hidup sederhana di perumahan tentara Magelang, Jawa Tengah.

Ahmad Yani menjadi seorang suami, dan ayah yang baik, dan bertanggung jawab. Tetap mencintai keluarga sepenuh hati hingga akhir hayat tiba pada 30 September 1965.

Saat PKI bersama anggota kontra Angkatan Darat  melakukan upaya untuk menyingkirkan nama-nama yang terlibat dalam Dewan Jenderal, salah satunya Ahmad Yani.

Meskipun keberadaan Dewan Jenderal ini ternyata fiktif, namun PKI tetap melakukan penangkapan pada nama-nama yang mereka curigai sebagai kaki tangan Amerika Serikat. PKI juga membunuhnya secara keji di Lubang Buaya.

Sejak saat itu, Ahmad Yani dinyatakan gugur dalam tugas. 

Esok harinya, pagi-pagi sebuah karangan dari bela flora dikirim ke rumahnya, sebagai ucapan ulang tahun dari Ahmad Yani untuk ibu dari anak-anaknya tercinta. Ternyata bunga itu sudah dipesan sejak sejak sebelumnya oleh sang Jendral untuk istrinya.

Sudah menjadi kebiasaan, setiap ulang tahun dikirimi karangan bunga, begitupun sang istri selalu mengirim bunga setiap ulang tahun Ahmad Yani. Bahkan sekarang karangan bunga ini masih terpajang.

Negara memberikan penghormatan tertinggi kepada Ahmadi Yani dengan gelar Pahlawan Revolusi. Hingga saat ini, untuk menghormati pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI, pada setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: