Muharamin dan Edwar Paling Serius Tantang Sapuan dan Huda di Pilbup Mukomuko

Muharamin dan Edwar Paling Serius Tantang Sapuan dan Huda di Pilbup Mukomuko

Muharamin dan Edwar Paling Serius Tantang Sapuan dan Huda di Pilbup Mukomuko-Istimewa-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Seperti diketahui, ada banyak nama tokoh Mukomuko yang mengklaim dan digadang-gadangkan siap mencalon sebagai Bupati Wakil Bupati Mukomuko.

Namun demikian yang diperkirakan hampir pasti akan maju adalah incumbent atau bupati aktif H. Sapuan dan mantan Bupati Choirul Huda.

Untuk nama-nama lainnya, sebagian dianggap belum serius dan masih sekedar cek ombak. Namun ada dua nama yang dianggap paling serius menantang Sapuan dan Choirul Huda pada pemilihan bupati nanti, yaitu Ir. Muharamin dan Edwar Setiawan.

BACA JUGA:Kejari Pelimpahan Tahap II Perkara Dugaan Korupsi RSUD Mukomuko

BACA JUGA:Balon Bupati Ibarat Masih 'Berpacaran', Yang Akan Mencalon Hanya 2 atau 3 Pasangan

Dua tokoh ini cukup gencar bersosialisasi di masyarakat dan juga dinilai serius berupaya mendapatkan dukungan dari partai pengusung.

Pemerhati politik Mukomuko yang juga ahli hukum tata usaha negara, Muslim Chaniago,SH,MH mengatakan Pilkada Mukomuko 2024 ini, bisa jadi seperti Pilkada 2015 dengan 3 pasangan calon atau kembali seperti Pilkada 2020 dengan hanya 2 pasangan.

Jika melihat persiapan, incumbent dan mantan incumbent sudah hampir pasti akan mencalon lagi. Sekarang menunggu siapa yang akan mencalon selain dua nama ini.

"Kalau yang ingin maju banyak, tapi kayaknya yang berpeluang selain Sapuan dan Huda, ada dua nama, yaitu antara Edwar dan Muharamin," kata Muslim.

BACA JUGA:148 Desa di Mukomuko Belanjakan Dana Desa, Sebagian Sudah Ajukan Pencairan Tahap Dua

BACA JUGA:Korban Meninggal Lakalantas di Jalan Danau Lebar Seorang Imam Masjid

Lanjutnya, kemungkinan besar bakal calon bupati tidak akan lebih dari 3 pasangan atau hanya dua saja. Sebab syaratnya butuh dukungan Parpol dan itu cukup berat.

Para calon bersaing dalam dua tahap dan itu perlu dukungan finansial yang besar. Pertama yang sedang terjadi, persaingan mendapatkan dukungan dari partai politik, bukan rahasia lagi ini butuh dana besar.

Berikutnya nanti persaingan dalam pemilihan, calon perlu anggaran kampanye yang cukup besar. Bakal calon harus punya perhitungan yang matang, apalagi yang dihadapi incumbent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: