Handball Dalam Sepakbola Untuk Mencegah Pemain Menggunakan Ini Untuk Mencari Kemenangan

RMONLINE.ID - Sejarah peraturan handball dalam sepakbola mencerminkan evolusi yang kompleks dan menarik dari permainan yang kita kenal dan cintai. 

Peraturan ini tidak hanya berfungsi sebagai pedoman dalam pertandingan, tetapi juga sebagai alat yang mengatur dinamika permainan dan memastikan keadilan bagi semua pemain.

Pada awalnya, peraturan handball dianggap sebagai aturan yang cukup sederhana. Inti dari peraturan ini adalah untuk mencegah pemain menggunakan tangan mereka untuk memperoleh keuntungan dalam permainan. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Desak Pabrik Beli Sawit Petani Sesuai Ketetapan Provinsi

BACA JUGA:Banyak yang Belum Paham! Ini Arti ‘Seandeko’ Dalam Sebutan Kaum Adat di Mukomuko

Namun, seiring berjalannya waktu, peraturan ini berkembang menjadi lebih kompleks, mencakup berbagai aspek dari kontak tangan dengan bola, baik yang disengaja maupun tidak.

Perubahan dalam peraturan handball sering kali dipicu oleh insiden-insiden kontroversial yang terjadi di lapangan. 

Setiap insiden tersebut membawa diskusi dan perdebatan mengenai bagaimana peraturan harus diterapkan dan apakah perlu ada perubahan untuk menjaga integritas permainan. 

Hal ini menunjukkan bahwa sepakbola adalah olahraga yang dinamis, di mana aturan-aturannya harus terus berkembang untuk menyesuaikan dengan perubahan taktik, teknologi, dan ekspektasi para pemain serta penggemar.

Salah satu perubahan terbesar dalam peraturan handball terjadi ketika IFAB memutuskan untuk memperbarui aturan tersebut pada tahun 2021. 

BACA JUGA:Bupati Mukomuko Sapuan Bulat Maju Calon Gubernur, Jika Rohidin Terbentur Aturan

BACA JUGA:Mengenal Isitlah Hermeneutic Labor Sebuah Kondisi Ketika Harus Memahami Perasaan Pasangan

Perubahan ini dilakukan untuk memberikan kejelasan dan konsistensi dalam penerapan hukuman handball. Aturan baru ini menetapkan bahwa tidak semua kontak tangan dengan bola merupakan pelanggaran. 

Sebaliknya, faktor-faktor seperti posisi tangan atau lengan pemain dan niat pemain menjadi pertimbangan penting dalam menentukan apakah sebuah insiden merupakan pelanggaran handball atau tidak.

Sumber: