Sederet Guru Presiden Soekarno Hingga Membuatnya Punya Banyak Kelebihan

Sederet Guru Presiden Soekarno Hingga Membuatnya Punya Banyak Kelebihan

Sederet Guru Presiden Soekarno Hingga Membuatnya Punya Banyak Kelebihan-Ilustrasi-radarmukomuko.com

BACA JUGA:Smart Glasses: Kacamata Pintar yang Bisa Menerjemahkan Bahasa Asing Secara Langsung

Pada 7 Januari 1962. Presiden Soekarno tengah berada di Makassar. Malam itu, ia akan menghadiri acara di Gedung Olahraga Mattoangin. 

Ketika itulah, saat melewati jalan Cendrawasih, seseorang melemparkan granat. Granat itu meleset, jatuh mengenai mobil lain. Soekarno selamat. Pelakunya Serma Marcus Latuperissa dan Ida Bagus Surya Tenaya divonis hukuman mati.

Banyak lagi peristiwa yang mengancam dirinya dan ia selamat dari niat buruk tersebut.

Satu hal yang perlu diketahui, Soekarno memiliki banyak guru yang dikenal adalah orang-orang hebata. Diantaranya Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Beliau lebih dikenal dengan nama HOS Tjokroaminoto, merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia yaitu Sarikat Islam. 

Sebagai tokoh pergerakan salah satu Trilogi darinya yang termasyur adalah setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. 

Kemudian ada Sosrokartono, kakak kandung Raden Ajeng Kartini, dia memiliki hubungan dekat dengan Presiden Sukarno yang merupakan salah satu guru spiritual Bung Karno. 

Pada satu sejarah tanggal 18 Agustus 1930, Bung Karno dihadapkan di pengadilan Hindia Belanda Bandung, dimalam sebelum majelis hakim mengetukan palu putusan, 6 orang pembela Bung Karno diam-diam pergi ke kediaman Doktor Raden Sosrokartono.

Selain kakak kandung RA Kartini, Sujiwo Tejo lelaki ningrat ini juga dikenal sebagai abdi kebatinan yang sangat dihormati di kota kembang.  

Di dalam rumah Raden Sosrokartono sudah ada 6 kursi setengah melingkar menghadap beliau tanpa memerintahkan sebelumnya. 

Mata batin Sosrokartono begitu tajam sehingga ia bisa mengetahui bahwa tengah malam akan datang 6 orang kawan Soekarno.  

Juga ada KH Muhammad Yusuf, menurut kakeknya Kong Usuf yaitu merupakan salah satu pemimpin laskar perjuangan Hisbullah dan juga pernah menjadi penasehat Ir Soekarno. 

Laskar Hisbullah dipimpin Kong Usuf pada tahun 1941 menyerang Markas Batalyon, ia menjadi buronan Belanda karena kerap merampok rumah-rumah warga Belanda dan tuan tanah untuk memberikan makan kepada orang lapar. 

Lantaran licin seperti belut, ia belum pernah tertangkap oleh kompeni dan dikisahkan pula bahwa beliau tidak mempan terkena senjata termasuk bom. 

Jugaada Datuk Mujib bin Sa'aba tokoh ulama tinggal di tanah abang Jakarta Pusat, beliau merupakan salah satu guru spiritual Soekarno yang dianggap sangat keramat, beliau merupakan murid dari guru Khalid Gondangdia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: