Sumbang Duo Baleh, Antara Realitas dan Romantisme Masa Lalu

Sumbang Duo Baleh, Antara Realitas dan Romantisme Masa Lalu

Sumbang Duo Baleh, Antara Realitas dan Romantisme Masa Lalu-Ilustrasi -Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Minangkabau adalah salah suku bangsa yang secara geneologis  memakai sistem kekerabatan matrilineal. Sistem matrilineal termasuk unik di dunia. Hanya ada lima suku bangsa yang memakai sistem penarikan garis keturunan melalui ibu ini. Adalah suku bangsa Indian di Apache barat, suku Khasi di India timur laut, suku Nakhi di Tiongkok, suku Trobrian di Papua Nugini dan suku Minangkabau di Sumatera Barat.

Matrilineal berasal dari bahasa latin, yaitu mater yang berarti ibu, dan linea yang berarti garis. Jadi, matrilineal berarti mengikuti garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu.

Secara umum, sistem matrilineal juga memberikan legalitas kepada perempuan untuk berkuasa (matriakat). Oleh sebab itu sistem adat matrilineal tidak hanya pada penarikan garis keturunan berdasarkan garis ibu, akan tetapi kekuasaan juga berada di tangan perempuan.

Di Minangkabau, sistem matrilneal diinternalisasikan kedalam sebuah pola yang unik. Praktik matrilineal tidak terlepas dari adagium “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Islam sebagai sebuah agama dan adat sebagai sebuah tradisi, telah mengakulturasi menjadi sebuah pranata sosial yang mapan. Diksi agama dan diksi adat saling berkolaborasi membentuk suatu norma yang berlaku sejak dulu hingga kini.

Dalam pepatah adat berbunyi:

Si Muncak kaparak mambaok ladiang

jatuh tarambau kadalam samak

pasuklah pao kaduonyo

Adat jo syarak, bak aua jo tabiang

sanda basanda kaduonyo

Artinya:

Si Muncak pergi ke kebun membawa parang

jatuh terjerembab ke dalam semak

luka lah paha keduanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: