5 Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Sifat Bodo Amat, Cek Disini Alasannya

RADARMUKOMUKO.COM – Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa lari dari komentar orang-orang sekitar, kadang banyak orang yang menganggap bahwa hidup kita enak dan tidak pernah susah padahal nyatanya kita harus berjuang untuk mendapatkan apa yang kita mau.

Sebagai manusia biasa, ada kalanya ketika mendapat komentar yang tidak enak di dengar dapat menyebabkan kita lebih stres hingga bisa terjadinya gangguan kesehatan mental. Untuk itu, kadang kita harus bersikap bodo amat ketika orang mengomentari tentang hal yang tidak berpengaruh di dalam hidup kita, karena sejatinya kita yang menjalani dan kitalah yang mengetahui.

Lalu, apa saja alasan harus punya sikap bodo amat? Dikutip dari berbagai sumber, begini penjelasannya:

1. Menunjukkan prinsip

Terlalu sering mendengarkan omongan orang tentang apapun itu bahkan yang bertentangan dengan kepribadian kamu menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang mudah disetir, jika kamu tidak mudah disetir maka kamu akan di anggap orang yang memiliki prinsip.

BACA JUGA:Intip Film Terbaru Adipati Dolken, Inilah Sinopsis Film KAMBODJA

2. Bertanggung jawab atas kehidupan sendiri

Tidak ada salahnya untuk berbuat baik kepada orang lain, tetapi yang paling penting kita harus tetap mementingkan diri sendiri karena yang paling bertanggung jawab pada dirimu adalah kamu sendiri, dengan sikap bodo amat kamu akan lebih fokus menjalani kehidupan.

3. Mencegah untuk membuang energi

Salah satu alasan kamu bersikap bodo amat adalah agar hidup kamu lebih tenang dan tidak menguras energi, bukankah hidup dengan mengikuti standar orang lain sangat melelahkan dan membuat tertekan.

4. Orang lain cuma kepo

Sebagai makhluk sosial tidak luput dari yang namanya interaksi, untuk itu jangan teralu membicarakan sesuatu yang rahasia dari hidup kamu, karena rata-rata bisa saja mereka mendekati kita ketika ada butuhnya saja.

BACA JUGA:Tidak Perlu Perawatan Mahal, Ini Dia Tips Cantik Alami yang Bisa Kamu Terapkan Sehari-hari

5. Menghindari overthinking

Sumber: