Abdianto Sebut Penyertaan Modal Untuk BUMDes Brangan Dideposito ke Bank dan Masih Utuh

Abdianto Sebut Penyertaan Modal Untuk BUMDes Brangan Dideposito ke Bank dan Masih Utuh

Abdianto Sebut Penyertaan Modal Untuk BUMDes Brangan Dideposito ke Bank dan Masih Utuh--

RADARMUKOMUKO.COM  – Mantan Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Matongo Bacap Desa Berangan Mulya, Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko yang sekarang menjabat Sekda Mukomuko, Dr. Abdiyanto, SH, MSi, CLA angkat bicara. 

Terkait dengan informasi dirinya akan dipanggil penyidik kejaksaan terkait pengelolaan BUMDes, sebagai warga negara yang taat hukum, ia menghormati proses yang sedang dilaksanakan kejaksaan Mukomuko.

"Tentu sebagai warga negara kita menghormati proses hukum," kata Abdianto.

BACA JUGA:Siang Ini, Wakil Bupati Pimpin Pelantikan ASN PPPK Pemkab Mukomuko

Terkait namanya yang ikut terseret dalam kasus ini, Abdianto mengatakan bahwa dirinya sejak 2017, ditunjuk sebagai direktur BUMDes, hingga akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.

Abdianto menceritakan usaha yang dijalankan BUMDes adalah penggelolaan pasar Brangan. Awalnya tugasnya cukup berat, yaitu pemindahan lokasi pasar yang sempat menuai penolakan dari berbagai pihak. 

Namun pada akhirnya, pasar dipindahkan ke lahan yang sistem pinjam pakai dengan PT. Agromuko. 

Sejak itulah BUMDes mulai lebih leluasa mengelola pasar. Seiring waktu BUMDes sukses mendatangkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dari pengelolaan pasar ini. 

BACA JUGA:Pengusutan Proyek Gedung Pengadilan Agama Rp 20 Miliar Tunggu Hasil Audit

Selain itu juga BUMDes membantu CSR bagi lembaga desa seperti karang taruna, PAUD, lembaga adat desa dari dana yang didapat.

Sistem keuangan dari pasar, 70 persen di peruntukan operasional, biaya kebersihan, honor pengurus di BUMDes dan lainnya. Sedangkan 30 persen untuk PAD.

Setelah berjalannya satu periode yakni lima tahun. Pada periode berikutnya ia kembali diminta untuk masuk di pengurusan BUMDes. 

Namun  dikarenakan banyak kesibukan, ia memilih mengundurkan diri secara resmi pada November 2023 lalu.

"Bangunan pasar berupa lapak tradisional ini sudah dibangun, tapi belum ada yang mau menempati, karena bertahan di pasar lama. Setelah proses cukup panjang akhirnya pasar pindah. Sejak itu BUMDes mulai lebih leluasa," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: