Ternyata Selama Ini Negara Palestina Tidak Ada di Peta, Apa Penyebabnya?
Ternyata Selama Ini Negara Palestina Tidak Ada di Peta, Apa Penyebabnya?--
RADARMUKOMUKO.COM – Sadarkah kamu kalau ternyata negara Palestina tidak pernah ada di Google Maps?
Bahkan, apabila kamu mencarinya pun tidak akan pernah muncul, tidak seperti negara lain termasuk Israel.
Lalu, apa sebenarnya yang terjadi?
Dalam sebuah unggahan pemilik akun Facebook Palestina Internasional Broadcast menuding bahwa platform peta digital yaitu Google Maps dan Apple Maps telah menghapus Palestina.
Kejadian tersebut tentunya berkaitan dengan adanya rencana petinggi Israel yang akan mencaplok Palestina.
BACA JUGA:Cara Merebus Ubi Kayu Agar Hasilnya Empuk, Nomor 5 Banyak Yang Belum Tahu
BACA JUGA:7 Tips Merebus Pucuk Pepaya Agar Pahitnya Hilang, Nomor 6 Ternyata Sangat Gampang
Unggahan ini kemudian disebarkan dan sempat menjadi viral beberapa tahun yang lalu. Bahkan, banyak Netizen yang mengutuk langkah yang diambil oleh kedua platform peta digital tersebut.
“Palestina telah dihapus dari Google Maps dan Apple Maps tanpa adanya pernyataan resmi dari kedua perusahaan. Aksi ini dilakukan ketika presiden Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mencaplok tepi Barat yang telah memicu krisis global dengan banyak negara menyebutnya ‘Pelanggaran hal asasi manusia’”, tulis akun tersebut.
Menanggapi hal ini, juru bicara Google pun buka suara. Kepada AFP, Google mengatakan tidak pernah melakukan perubahan pada perbatasan atau wilayah tersebut.
BACA JUGA:Si Buah Hati Pasti Bakal Ketagihan, Begini Resep dan Cara Membuat Pancake Beruang Mini
BACA JUGA:Begini Tips Membuat Sate Ayam yang Enak dan Tidak Amis
Menurutnya, Google tidak pernah menggunakan label Palestina pada layanan Google Maps. Selain itu juga, mereka berikan rujukan pada pemberitaan pada tahu. 2016 dimana Google menyatakan tidak pernah ada label Palestina dalam layanan perusahaan.
“Di peta, nama ‘Palestina’ biasanya dikaitkan dengan sejarah pastinya sebelum pembentukan negara Israel dan tidak digunakan di media mainstream Barat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: