Mengonsumsi Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi, Bisa Picu Penyakit dan Kesehatan Bayi

Mengonsumsi Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi, Bisa Picu Penyakit dan Kesehatan Bayi

Mengonsumsi Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi, Bisa Picu Penyakit dan Kesehatan Bayi--

RADARMUKOMUKO.COM - Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan. Ikan juga mengandung asam lemak omega-3, vitamin D, dan mineral yang bermanfaat untuk otak, jantung, dan tulang. 

Namun, tidak semua ikan aman untuk dikonsumsi. Beberapa jenis ikan ternyata mengandung merkuri tinggi, yang bisa berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.

Merkuri adalah logam berat yang bisa masuk ke dalam rantai makanan ikan melalui polusi udara dan air. 

Merkuri bisa terakumulasi di dalam tubuh ikan, terutama ikan-ikan besar yang berada di puncak rantai makanan. Beberapa contoh ikan yang mengandung merkuri tinggi adalah hiu, ikan todak, ikan marlin, dan ikan tuna.

BACA JUGA:5 Bahaya Terlalu Sering Makan Telur Bagi Kesehatan, Jerawatan, Jantung Hingga Diabetes

BACA JUGA:9 Manfaat Makan Ceker Ayam Untuk Tubuh, Mencegah Kriput dan Nomor 5 Tak Disangka-Sangka

Dilansir dari berbagai sumber, mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri tinggi bisa menyebabkan keracunan merkuri, yang bisa menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan. Beberapa gejala keracunan merkuri antara lain:

- Gangguan koordinasi tubuh

- Tubuh gemetaran (tremor)

- Gangguan penglihatan, bahkan kebutaan

- Hambatan tumbuh kembang

- Gangguan mental

Keracunan merkuri juga bisa mempengaruhi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Merkuri bisa merusak sel-sel saraf dan mengganggu fungsi otak. Hal ini bisa menyebabkan penurunan kognitif, gangguan ingatan, depresi, kecemasan, dan bahkan demensia.

Selain itu, keracunan merkuri juga bisa berdampak pada sistem kardiovaskular. Merkuri bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan risiko penyakit jantung koroner. Merkuri juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal, hati, dan paru-paru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: