Emmy Saelan, Seorang Perawat dan Pejuang Yang Rela Meledakkan Diri Hingga Wafat Bersama Musuh

Emmy Saelan, Seorang Perawat dan Pejuang Yang Rela Meledakkan Diri Hingga Wafat Bersama Musuh

Emmy Saelan, Seorang Perawat dan Pejuang Yang Rela Meledakkan Diri Hingga Wafat Bersama Musuh--

RADARMUKOMUKO.COM - Dikisahkan, Emmy Saelan mendapatkan misi spionase, yakni bertolak ke Makassar untuk mencari informasi mengenai kekuatan lawan dalam hal ini KNIL/NICA. 

Peran ini diberikan kepada Emmy Saelan karena pernah bertugas di Rumah Sakit Stella Marris dan dianggap mengetahui seluk-beluk Kota Makassar.

Saat menjalankan misi tersebut, posisi Emmy Saelan terbaca oleh pihak lawan. Kontak senjata pun tidak terhindarkan. Tepatnya pada tanggal 20 Januari 1947 posisi Emmy Saelan terdesak hingga ke daerah Tidung.

Keesokan harinya, 21 Januari 1947 posisi Emmy Saelan terkepung oleh KNIL/NICA. Di dalam pengepungan tersebut, Emmy Saelan mengambil tindakan untuk tidak menyerah dan memilih melawan tentara KNIL/NICA dengan meledakkan granat. 

Di dalam peristiwa tersebut, Emmy Saelan gugur bersama para tentara KNIL/NICA yang mengepungnya.

Melansir dari berbagai sumber, seperti wikipedia dan Melansir dari pustakajc.co, Emmy Saelan pejuang perempuan tangguh Indonesia yang pantas untuk dikenang dan menjeri spirit dalam perjuangan dan pengabdian.

BACA JUGA:Pemimpin Ponpes Al Zaytun Bertobat dan Minta Maaf, Pakar Menduga Selama Ini Mengidap Sindrom Megalomania

BACA JUGA:Kisah Perawat Cantik Emmy Saelan, Ikut Berperang Hingga Meledakkan Diri di Tengah Pasukan Musuh

Nama aslinyaSalmah Soehartini Saelan yang akrab dengan sebutan Emmy Saelan. Ia kelahiran 15 Oktober 1924 di Makassar dari  keluarga anti Belanda. Ayahnya bernama Amin Saelan merupakan tokoh pejuang yang bergabung dengan Ki Hadjar Dewantara.

Sedangkan adik Emmy bernama Maulwi Saelan juga sama. Mereka sangat mendukung kemerdekaan Indonesia.

Keluarga Saelan membenci Belanda, mereka penuh dengan semangat Nasionalisme. Adik Emmy dalam perjuangannya menjadi ajudan pribadi orang Presiden Sukarno.

Melansir dari pustakajc.co yang juga mengutib dari IDN Times Sulsel dan lansiran publikasi dari Bahri, diawal perjuangan, Emmy Saelen dikenal sebagai seorang petugas kesehatan atau perawat di rumah sakit Stella Maris.

Kala pasukan Sekutu mengambil alih administrasi pemerintahan wilayah pendudukan Jepang, Emmy masih bekerja sebagai perawat. 

Ia turut mendengar kabar proklamasi kemerdekaan dan pengangkatan Sam Ratulangi sebagai Gubernur Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: