Jangan Kaget Suriah Jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Penyebab dan Akibatnya

Jangan Kaget Suriah Jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Penyebab dan Akibatnya

Jangan Kaget Suriah Jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Penyebab dan Akibatnya--

RADARMUKOMUKO.COM - Suriah adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Timur Tengah, yang berbatasan dengan Turki, Irak, Yordania, Israel, Lebanon, dan Laut Tengah. 

Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 185.180 km2 dan jumlah penduduk sekitar 17 juta jiwa. Damaskus adalah ibu kota dan kota terbesar di Suriah, yang juga merupakan salah satu kota tertua di dunia.

Namun, di balik keindahan dan kekayaan sejarah yang dimilikinya, Suriah juga merupakan negara yang terpuruk dalam konflik dan krisis kemanusiaan.

Menurut Global Peace Index 2023, sebuah indeks yang mengukur tingkat kedamaian suatu negara berdasarkan 23 indikator, Suriah menduduki peringkat ke-162 dari 163 negara yang dinilai, dengan skor 3,566.

BACA JUGA:Berdayakan UMKM Unggulan Pedesaan, BRI Dorong Perluasan Pasar Produk Desa BRILiaN

BACA JUGA:Gadis Lima Suku Ini Bagaikan 'Bidadari dari Pedalaman', Nomor 4 Jangan Diganggu

Skor ini menunjukkan bahwa Suriah mengalami konflik internal dan eksternal yang tinggi, ketidakstabilan politik, ancaman terorisme, kekerasan kriminal, dan pengeluaran militer yang besar.

Konflik di Suriah bermula pada tahun 2011, ketika gelombang protes anti-pemerintah meletus di seluruh negara sebagai bagian dari Arab Spring.

Protes ini kemudian berubah menjadi perang saudara yang melibatkan pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad, kelompok oposisi bersenjata yang disebut Tentara Pembebasan Suriah (FSA), kelompok jihadis seperti Jabhat al-Nusra dan ISIS, serta pasukan asing dari Rusia, Iran, Turki, Amerika Serikat, dan lainnya.

Perang ini telah menewaskan lebih dari 500 ribu orang, mengungsikan lebih dari 6 juta orang di dalam negeri dan lebih dari 5 juta orang ke luar negeri, serta menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan sumber daya.

BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan untuk Memberi Makna Indonesia, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,47%

BACA JUGA:Buka Pendaftaran Seleksi CPNS Pertama Kali, Inilah Formasi CPNS KPK 2023

Upaya perdamaian yang dilakukan oleh PBB dan negara-negara lain masih menghadapi banyak kesulitan dan kegagalan.

Salah satu tantangan utama adalah adanya perbedaan kepentingan dan tujuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik, serta kurangnya kepercayaan dan komunikasi antara mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: