Destinasi Wisata Keraton Yogyakarta dan Sejarahnya

Destinasi Wisata Keraton Yogyakarta dan Sejarahnya

Destinasi Wisata Keraton Yogyakarta dan Sejarahnya --

RADARMUKOMUKO.COM – Yogykarta merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesai yang terkenal akan keajaiban dunianya yaitu beruba candi borobudur.

Selain itu Yogyakarta juga terkenal akan kebudayaannya yang masih terjaga khususnya di keraton Yogyakarta.

Bahkan keraton Yogyakarta telah menjadi warisan tak benda dan benda dari UNESCO. 

Keraton Yogyakarta merupakan perpecahan dari masa Kerajaan Mataram Islam dan berdiri sejak tahun 1755 dengan sebuah perjanjian yang di kenal dengan Perjanjian Giyanti.

Keraton Yogyakarta di pimpin oleh Sultan Hamengku Buwono I yang menjadi raja pertama yang kemudian di teruskan oleh anak cucunya hingga saat ini.

Kesultanan Yogyakarta memiliki luas wilayah sekitar 14 ribu meter persegi dimana di dalamnya terdapat bangunan-bangunan mulai dari alun-alun tempat ibadah dan juga tempat tinggal para keluarga kerajaan.

BACA JUGA:Kasus Janda Muda Asal Kerinci Jambi jadi Viral, Pengguna Media Sosial: Gaya Elit Ekonomi Sulit

BACA JUGA:Suku Abui, Orang Paling Bahagia dan Membahagiakan Tamu, Dijuluki Pemburu Kepala Manusia

Dalam pembagiannya Keraton Yogyakarta terbagi menjadi tiga bagian wilayah yaitu pertama komplek depan yang terdiri dari Gladhag Pangukaran, Alun-alun Lor dan Masjid Gedhe Kesultanan.

Kemudian bagian komplek kedua atau inti yang terdiri dari Kompleks Pagelaran, Siti Hinggil Ler, Kemandungan Lor, Sri Menganti, Kedhaton, Kemagangan, Kamandhungan Kidul, dan Siti Hinggil Kidul.

Sementara bagian komplek belakang atau bagian ketiga terdiri dari Alun-alun Kidul dan Plengkung Nirbhaya.

 Di Keraton Yogyakarta juga terkadang terdapat pertunjukan-pertunjukan kesenian yang menjadi daya tarik wisatawan.

Saat berada di Keraton Yogyakarta akan terdapat Tour Museum yang dimana wisatawan dapat melihat benda-benda sejarah yang masih ada hingga saat ini.

Mulai dari museum batik dari proses pembuatan hingga batik-batik zaman dulu, hingga sumur kuno keraton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: