Pabrik Tekstil Bandung, Peninggalan Belanda yang Kini Jadi Tempat Wisata Kreatif

Pabrik Tekstil Bandung, Peninggalan Belanda yang Kini Jadi Tempat Wisata Kreatif

Pabrik Tekstil Bandung, Peninggalan Belanda yang Kini Jadi Tempat Wisata Kreatif--

RADARMUKOMUKO.COM - Pabrik tekstil Bandung adalah salah satu Pabrik tekstil tertua di Indonesia yang berlokasi di Jalan Gudang Selatan No. 22, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pabrik tekstil ini didirikan pada tahun 1880 oleh NV De Maatschappij Voor De Exploitatie Van De Fabriek Van Stoom En Andere Werktuigen, sebuah perusahaan milik Belanda yang bergerak di bidang industri mesin dan alat-alat berat.

Pabrik tekstil ini merupakan pabrik tekstil pertama yang dibangun oleh Belanda di Indonesia dan menjadi salah satu pabrik tekstil terbesar dan termodern di Asia pada masanya.

Pabrik tekstil Bandung memiliki luas lahan sekitar 10 hektar dan mampu memproduksi tekstil sebanyak 12 ton per hari.

BACA JUGA:Ini Sejarah Pabrik Kertas Leces, Tempat Para Pejuang Indonesia Cetak Publikasi-publikasi Anti-Kolonialisme

BACA JUGA:Pabrik Kertas Blabak, Peninggalan Belanda yang Jadi Inspirasi bagi Generasi Muda Indonesia

Pabrik tekstil ini juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas modern seperti mesin-mesin tenun, mesin-mesin jahit, mesin-mesin pencelup, pembangkit listrik, jaringan air bersih, jalan raya, jembatan, rumah dinas, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain.

Pabrik tekstil ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah kolonial dan pemiliknya, serta menjadi tempat kerja bagi ribuan pekerja pribumi yang hidup dalam kondisi yang sangat buruk.

Pabrik tekstil Bandung tidak hanya menjadi tempat produksi tekstil, tetapi juga menjadi tempat belajar dan berkarya bagi para seniman dan budayawan Indonesia.

Salah satu tokoh yang berperan penting dalam hal ini adalah Sutan Syahrir, seorang pahlawan nasional dan perdana menteri pertama Indonesia Sutan Syahrir pernah bekerja sebagai pegawai administrasi di pabrik tekstil Bandung pada tahun 1918-1921.

Ia menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari teknik pembuatan tekstil dan mencetak berbagai karya sastra dan kebudayaan Indonesia dengan menggunakan tekstil hasil produksi pabrik tekstil Bandung.

Salah satu karya Sutan Syahrir yang terkenal adalah bendera Merah Putih, yang menggambarkan tentang semangat nasionalisme dan kemerdekaan Indonesia. Bendera ini dicetak dengan menggunakan tekstil hasil produksi pabrik tekstil Bandung pada tahun 1928.

BACA JUGA:Tidak Mengelola Limbah dengan Baik, Pabrik Bisa Ditutup

BACA JUGA:KUR Pertanian Rp 50.000.000 dan Rp 150.000.000, Bisa Digunakan Untuk Pupuk Hingga Usaha Tani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: