Kisah Sunan Giri, Walisongo yang Berasal dari Putra Raja Campa dan Menjadi Ulama Astronom
Kisah Sunan Giri, Walisongo yang Berasal dari Putra Raja Campa dan Menjadi Ulama Astronom--
RADARMUKOMUKO.COM - Sunan Giri adalah salah satu dari sembilan ulama yang dikenal sebagai Walisongo, yaitu penyebar agama Islam di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Sunan Giri memiliki nama asli Raden Paku atau Raden Ainul Yaqin. Ia lahir di Blambangan pada tahun 1442 dan merupakan putra dari Raja Campa, Prabu Satmata.
Ia dikenal sebagai ulama yang sangat menguasai ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu silat.
Sunan Giri menyebarkan agama Islam dengan cara yang halus dan bijaksana. Ia tidak langsung mengajak masyarakat untuk masuk Islam, tetapi berbaur dengan mereka melalui jalur dagang, pertanian, pengobatan, pendidikan, pernikahan, budaya, dan kesenian. Ia juga menghormati dan mengakomodasi adat istiadat masyarakat setempat.
Namun, Sunan Giri tidak hanya sekadar penyebar agama Islam. Ia juga merupakan pembaharu masyarakat pada masanya. Ia membangun pelabuhan dan pasar di Gresik yang menjadi pusat perdagangan antara Jawa dan luar negeri.
BACA JUGA:Pertempuran Surabaya Perlawanan Paling Sengit dan Berdarah, Pemicunya Karena Menurunkan Ini
BACA JUGA:Sunan Drajat Wali Songo yang Menguasai Ilmu Arsitektur, Silat dan Pendidikan Kaum Perempuan
Ia juga mengembangkan ilmu astronomi dan navigasi untuk membantu para pedagang dan pelaut.
Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Sunan Giri:
- Ia membangun pelabuhan di Gresik yang menjadi pintu masuk bagi para pedagang dari berbagai negara seperti Tiongkok, India, Arab, Persia, Turki, dan Eropa.
Pelabuhan ini menjadi tempat bertukar barang-barang seperti rempah-rempah, kain sutra, emas, perak, mutiara, gading, dan senjata. Pelabuhan ini juga menjadi tempat menyebarkan agama Islam kepada para pedagang asing.
- Ia membangun pasar di Gresik yang menjadi pusat perekonomian bagi masyarakat Jawa. Pasar ini menjadi tempat menjual dan membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, sayur-mayur, buah-buahan, daging, ikan, telur, susu, gula, garam, minyak goreng, dan lain-lain.
Pasar ini juga menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan santri yang belajar tentang agama Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: