Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Bikin Belanda Loyo, Tapi Juga Kerjai Pejuang Hingga Komandannya Sendiri

Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Bikin Belanda Loyo, Tapi Juga Kerjai Pejuang Hingga Komandannya Sendiri

Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Bikin Belanda Loyo, Tapi Juga Kerjai Pejuang Hingga Komandannya Sendiri--

“Selain untuk mencuri senjata, pakaian, dan alat tempur, tugas unit ini adalah menimbulkan kekacauan dan kebingungan di kalangan tentara Belanda,” sebut Cribb dalam buku Ganster and Revolutionaries, The Jakarta People’s Militia and Indonesin Revolution 1945-1949.

BACA JUGA:Kisah Sukses Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Hadapi Belanda, Endingnya Senjata Makan Tuan, Soekarno Ngakak

BACA JUGA:Ogah Dipoligami Alasan Gadis Primadona Kota Solo, Gusti Nurul Menolak Cinta Soekarno dan Sultan Syahril

Singkat cerita, Barisan Maling (BM) dan Barisan Wanita Pelacur (BWP) ini tidak lagi pilih sasaran. 

Para pemuda indonesia yang gerilya di garis depan ikut sering berinteraksi dengan para perempuan muda yang berpengalaman soal seks tersebut.

Maka sudah pasti, penyakit menular seksual pun menghinggapi para pasukan Republik. 

Kolonel Nasution bahkan sempat menerima laporan bahwa ada Taruna Akademi Militer yang sedang praktik perang di front pertempuran ikut menjadi korban pasukan pelacur ini.

Para pasukan khusus maling ini pun menyasar rumah warga biasa. Tentu saja hal ini malah menambah masalah.

Lucunya lagi, bukan hanya warga dan prajurit yang menjadi korban dari Barisan Terate, barang pribadi Jenderal Moestopo yang merupakan komandan yang membentuk mereka juga ikut jadi sasaran maling. 

Kopernya yang berisi pakaian dan uang raib oleh pasukan yang dibentuknya.

Suatu hari sang jenderal melapor pada Letkol Sukanda Pratamanggala bahwa dirinya kehilangan baju. 

Bukannya penasaran dan menyelidiki siapa pencurinya, Sukanda malah tertawa terbahak-bahak.

BACA JUGA:Kisah Cinta Pahlawan Indonesia, Pantang Menikah Sebelum Merdeka Hingga Cinta Bersemi di Medan Tempur

BACA JUGA:Terungkapnya Misteri Kematian 99 Suami Putroe Neng di Malam Pertama, Panglima Perang Cantik Asal Aceh

Moestopo yang bingung lantas bertanya kenapa dia tertawa. Perwira menengah itu menjawab bahwa pelaku pencurian itu “pasukan khususnya”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: