Stop Makan Mie Instan! Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Mie Bagi Kesehatan Tubuh

Stop Makan Mie Instan! Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Mie Bagi Kesehatan Tubuh

Stop Makan Mie Instan! Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Mie Bagi Kesehatan Tubuh--

RADARMUKOMUKO.COM – Sampai saat ini mie instan masih menjadi salah satu makanan junk food yang di sukai banyak kalangan. Dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua pun banyak yang suka makan mie instans.

Selain masaknya yang simpel dan praktis, mie instan juga memiliki banyak rasa dan varian sehingga yang menikmati tidak pernah bosan dengan rasanya yang enak dan nagih itu.

Tapi tahukah kamu, bahwa terlalu banyak mengonsumsi mie instan juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Pasalnya didalam mie instan terdapat kandungan garam dan monosodium glutamate (MSG). 

BACA JUGA:Zodiak Ini Memiliki Value yang Sangat Tinggi, Tidak Semua Orang Bisa Dekat Dengannya

Jika dikonsumsi secara berlebihan, kedua kandungan tersebut dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Mie instan juga dapat menimbulkan risiko terjadinya sindrom metabolic, yaitu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Selain itu, ada beberapa risiko dan bahaya mie instan lain yang dapat Anda alami bila mengonsumsi mie instan secara berlebihan, antara lain:

1. Gangguan pencernaan

Mie instan merupakan salah satu makanan yang sulit dicerna , sehingga membuat kerja sistem saluran cerna menjadi lebih berat sehingga menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan jika dikonsumsi terlalu sering.

2. Tekanan darah tinggi

Bumbu yang digunakan di dalam mie instan biasanya memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Di dalam satu kemasan mie instan terkandung sekitar 890 mg natrium.

BACA JUGA:Cara Gampang Download Lagu di YouTube Menjadi Format MP3 Tanpa Aplikasi, Bisa Via Handphone

Bahaya mie instan ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang mengemukakan bahwa konsumsi natrium yang terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan rusaknya pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung.

3. Penyakit jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: